REPUBLIKA.CO.ID,MADANO--Mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Prof Jopie Paruntu mengingatkan kepada sejumlah perguruan tinggi, agar sebaiknya melakukan tes narkoba bagi calon mahasiswa baru pada pembukaan tahun ajaran baru 2011/2012.
"Tidak ada yang salah dengan tes narkoba, karena itu bagian dari upaya untuk mencegah tindakan atau perilaku di luar ketentuan hukum berlaku," kata Paruntu, yang juga Ketua Komisi IV bidang Kesra DPRD Sulut, Sabtu.
Jika pada tes itu melalui urine ada calon mahasiswa terbukti pernah mengkonsumsi obat-obat terlarang, tidak harus dikeluarkan atau dibatalkan hasilnya, tetapi langsung diberikan pembinaan.
Menurutnya, pembinaan itu dengan meminta komitmen kepada calon mahasiswa baru agar tidak lagi terlibat dengan narkoba dan zat-zat adiktif lainnya. "Kalau pada akhirnya calon mahasiswa baru itu melanggar komitmennya, bisa saja dikeluarkan dari institusi. Atau sepenuhnya diserahkan kepada pihak berwajib," ujarnya.
Menurut Paruntu, pihak perguruan tinggi tentunya tidak ingin mengekang setiap warga untuk mencicipi pendidikan di perguruan tinggi, asalkan menghindari berbagai kegiatan negatif yang akhirnya merugikan juga kepentingan umum.
Sementara untuk tes HIV/Aids, lanjut Paruntu, itu tidak perlu dilakukan karena setiap manusia sama dalam mengecap pendidikan, walaupun ada yang terinfeksi penyakit itu. "Walaupun mereka sudah terinfeksi HIV/Aids, jangan pernah kita hambat mereka menempuh studi, karena itu hak asasi juga bagi siapapun," ujarnya.
Kemudian tidak harus membuat stigma atau diskriminasi yang akhirnya merugikan secara mental bagi penderita HIV/Aids, hanya karena membatasi ruang mereka untuk menempuh studi di perguruan tinggi. "Sangat berbahaya jika nantinya para calon mahasiswa yang merupakan generasi muda penerus bangsa sudah terbelenggu dengan narkoba, itu harus dicegah oleh semua pihak," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
