Rabu 13 Apr 2011 16:43 WIB

Rektor Hormati Gugatan Sejumlah Guru Besar ITS

Rep: Friska Yolandha/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Menanggapi kisruh pemilihan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, rektor terpilih ITS, Triyogi Yuwono, mengungkapkan bahwa konflik tersebut tidak mengatasnamakan lembaga kampus, melainkan atas nama suara pribadi.

“Itu hak mereka. Kita hormati mereka sebagai individu. Mereka mengutarakan suaranya bukan atas nama senat kampus atau guru besar,” katanya saat ditemui usai acara pelantikannya sebagai rektor ITS di Kementerian Pendidikan Nasional, Rabu (13/4).

Meskipun banyak suara yang menentang keputusan yang sudah diambil saat ini , Triyogi pun sudah menegaskan bahwa hal ini tidak ada hubungannya dengan kampus, dirinya tetap mengapresiasi suara-suara yang tidak puas tersebut. Untuk memajukan bangsa, katanya, kini konsentrasi saja dalam bekerja.

Pada 22 Oktober 2010 lalu, Senat Guru Besar ITS menyelenggarakan pemilihan rektor. Dalam pemilihan itu ada tiga orang calon, yaitu  Priyo Suprobo yang memperoleh 60 suara, Triyogi Yuwono 39 suara, dan Daniel Rosyid 3 suara. Hasil tersebut tidak otomatis dimenangkan oleh Priyo karena harus ditentukan suara milik Mendiknas sebanyak 35 persen.

Dalam pemilihan pada 12 Januari 2011, Probo memperoleh tambahan dari Mendiknas sebanyak 8 suara, Triyogi 44 suara, Daniel 2 suara dan 2 suara tidak sah. Dengan demikian pemilihan akhir dimenangi Triyogi dengan total suara 83, disusul Priyo 68 suara dan Daniel 5 suara.

Dua belas guru besar di ITS tidak puas dengan hasil ini dan menggugat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 24/2010 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor di pada Perguruan Tinggi. Hal ini dianggap sebagai intervensi dalam proses pemilihan rektor. Sedangkan Kementerian Pendidikan Nasional tetap mendukung pemilihan rektor sesuai dengan Permendiknas tersebut karena dianggap lebih demokratis.

Selain rektor ITS, Menteri Pendidikan Nasional juga melantik 4 rektor lain dan 1 direktur, yaitu Rektor Universitas Padjajaran Gandjar Kurnia, Rektor Universitas Tanjung Pura Thamrin Usman, Rektor Universitas Pendidikan Ganesha I Nyoman Sudiana, Rektor Universitas Sebelas Maret R. Karsidi, dan Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe Ridwan MT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement