Senin 04 Apr 2011 21:23 WIB

Siswa di Palu Mengaku Siap Hadapi UN

Ujian Nasional
Foto: ISTOCK PHOTO
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Sejumlah siswa sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan siap menghadapi Ujian Nasional (UN) yang tinggal dua pekan lagi akan berlangsung. Gustaf, seorang siswa SMA Negeri 3 Palu, Senin (4/4), mengatakan, sudah menyiapkan diri untuk menghadapi UN yang dijadwalkan berlangsung mulai 18 April 2011 itu.

Ia mengatakan, berbagai persiapan yang dilakukan pihak sekolah, termasuk SMA Negeri 3 untuk menghadapi UN diantaranya dengan mengikuti try out, dan menambah jam belajar pada sore hari. Selain itu, juga memanfaatkan waktu di rumah dengan belajar sendiri atau kelompok untuk mata pelajaran pokok UN.

Hal senaga juga disampaikan Piter, seorang siswa pada salah satu sekolah swasta. Ia mengatakan meski sistem penilaian kelulusan pada UN 2010/2011 ini berbeda dengan sebelumnya, namun siswa tetap mempersiapkan diri dengan matang. Memang UN tidak semata-mata mengadalkan standar kelulusan 5,5 untuk setiap mata pelajaran utama yang diujikan.

Sistem penilaian UN kali ini juga berdasarkan pada hasil yang dicapai siswa bersangkutan dari ujian akhir sekolah, ulangan harian, prestasi akademik, dan olaraga serta beberapa penilaian lainya. Meski kemungkinan untuk lulus pada UN cukup besar karena sistem penilaian yang berubah dengan memperhitungkan hasil-hasil ujian akhir sekolah, ulangan harian, dan prestasi akademik, dan olahraga, namun jika hasil UN jauh dibawah standar, maka itu akan sangat berpengaruh juga.

Karena itu, ia lebih banyak di rumah belajar dari pada keluar untuk hura-hura dengan teman-teman. "Saya optimistis dengan persiapan yang cukup, niscaya saat ujian tidak mengalami hambatan atau kesulitan menjawab soal-soal UN," katanya.

Sementara Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Palu Rustam Akas mengatakan, telah menyiapkan sebanyak 500 guru yang akan mengawasi jalannya pelaksanaan UN. Ia mengatakan, semua guru yang akan diterjunkan pengawasi peserta UN diambil dari masing-masing sekolah.

Namun dalam melaksanakan tugas, mereka dipencar-pencar mengasi peserta UN di sekolah lain. "Jadi yang mengawasi peserta UN di sekolah A, itu guru pengawanya dari sekolah lain B atau C," katanya. Dengan demikian, pengawas yang akan bertugas di sekolah tempat pelaksanaan UN benar-benar netral. Mereka tidak akan main 'mata' atau membantu siswa menjawab soal yang diujikan," ujarnya.

Ia juga menegaskan, guru pengawas yang terbukti membantu siswa dengan memberikan jawaban soal UN akan dikenakan sanksi. Karenanya, Akas mengingatkan agar semua guru pengawas UN harus menjalankan tugasnya dengan penuh tangungjawab. UN tingkat sekolah tingkat lanjutan atas (SLTA) dijadwalkan berlangsung 18 April sampai 21 April 2011.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement