Rabu 30 Mar 2011 11:21 WIB

17 Sekolah Menengah Persisir Batam Minim Guru

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Sebanyak 17 sekolah menengah pertama dan menengah atas di pulau-pulau pesisir Kota Batam kekurangan 51 guru bidang studi. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin di Batam, Rabu (30/3), mengatakan, akibat kekurangan guru, kualitas pendidikan di sekolah-sekolah pesisir Kota Batam relatif tertinggal dibanding sekolah di pulau utama.

"Terus terang, kami agak khawatir dengan sekolah 'hinterland', apalagi dengan tingkat kelulusan ujian nasional," katanya.

Menurut dia, guru kurang berminat mengajar di sekolah pesisir padahal tiap tahun pemerintah menambah guru pegawai negeri sipil (PNS). Selain itu, sumber daya manusia yang menguasai bidang kejuruan membuat minimnya guru jurusan untuk pulau-pulau pesisir.

Kota Batam memiliki 10 SMP dan tujuh SMA yang tersebar di pulau-pulau pesisir. Seorang guru bernama Marni enggan mengajar di pesisir karena jauh dari pusat kota. "Kalau ditempatkan mengajar di pulau, pasti saya tolak. Lebih baik menjadi guru swasta di kota dari pada guru PNS di 'hinterland'," kata dia.

Menurut dia, sekolah di pulau penuh dengan keterbatasan fasilitas sehingga mayoritas guru menolak ditempatkan di sana.

"Gengsinya juga kurang," kata dia menambahkan. Ia mengatakan jika pemerintah kota ingin menambah guru di pesisir maka harus memberikan fasilitas dan tunjangan yang lebih untuk menarik minat guru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement