Kamis 03 Mar 2011 14:02 WIB

SMART EXPO Dompet Dhuafa Ajak Pelajar Lebih Kenali Indonesia

Salah satu peserta beraksi di kompetisi Folktales Storytelling
Foto: Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa
Salah satu peserta beraksi di kompetisi Folktales Storytelling

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Barangkali setiap pemuda negeri ini hapal jika diminta mengucapkan Sumpah Pemuda. Tapi mungkin hanya sedikit yang benar-benar paham dan bisa membuktikan isi sumpahnya.

Delapan puluh dua tahun lalu, para pemuda mempersatukan diri mereka di bawah kedaulatan Indonesia melalui sumpah itu. Mereka sepakat untuk meleburkan suku, dan menjadi satu, Indonesia.

Tapi itu dulu ketika pemuda masa itu menyatukan semangat mendambakan cita-cita besar, Indonesia Merdeka. Perjuangan mereka pun membuahkan hasil. Peran mereka pun terlihat nyata, sebagai soko guru dan mesin penggerak perjuangan kemerdekaan.

Meski berselang delapan dekade, sejatinya pemuda tetap memiliki peran yang sama: agen perubahan. Pemuda, adalah fase dimana seorang manusia berada pada puncak potensinya, puncak intelektualnya, puncak semangatnya.

Tapi melihat kecenderungan pemuda saat ini, sepertinya harapan peran agung itu harus tertahan di awang-awang. Tak bisa dipungkiri, ketika teknologi sudah menjadi candu, pemuda lebih bangga mengidentikkan diri dengan budaya pop barat daripada mengusung ke-Indonesia-annya.

Melihat kecenderungan itu, Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI-DD) dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/3), lewat salah satu programnya, SMART Ekselensia Indonesia,  menggelar SMART EXPO 2011. Acara tahunan yang tak pernah absen digelar ini selalu mengangkat kebudayaan sebagai temanya.

Tema itu menjadi sarana untuk mengingatkan pemuda kita akan budaya nusantara. Selain itu, SMART Ekselensia--program sekolah menengah bebas biaya ini, memiliki siswa dari seluruh Indonesia, tentunya dengan latar belakang budaya yang berbeda. Ajang ini juga sekaligus menjadi sarana untuk eksplorasi kebudayaan para siswa SMART Ekselensia.

Tahun ini, SMART EXPO digelar dalam format Olimpiade Humaniora dengan tema “Lintasi Nusantara, Kenali Indonesiamu”. Olimpiade Humaniora adalah ajang kompetisi pelajar tingkat nasional untuk ilmu sosial, ilmu budaya dan ilmu kemanusiaan.

Kompetisi ini untuk menguji, se-Indonesia apakah para pesertanya. Adapun cabang yang akan dikompetisikan adalah Olimpiade Lintas Nusantara, Kompetisi Essay bertajuk “Visi Pelajar untuk Renaissance Nusantara”, Folktales Storytelling (kompetisi dongeng daerah dalam bahasa Inggris), dan Opera Van Jampang (drama cerita rakyat).

Selain rangkaian kompetisi di atas, dalam acara tersebut juga akan digelar Workshop Climate Smart Leader: “Mengubah Sampah menjadi Rupiah” yang akan diisi oleh para siswa SMART, Pelatihan Guru : “101 Permainan dalam Kelas” oleh para guru SMART, Orasi Budaya oleh Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI), serta Pameran Budaya dan Dolanan Tradisional se-Indonesia.

Bertempat di Bumi Pengembangan Insani, Parung, Bogor, SMART EXPO digelar pada Rabu-Kamis, 02-03 Maret 2011. Biasanya kegiatan ini menarik minat 500-an pelajar dari 50 sekolah menengah se-Jabodetabek dan tahun ini jumlah peserta melampaui angka tadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement