Senin 25 Aug 2014 21:15 WIB

Jokowi Tidak Mau 'Ngotot' Tambah Koalisi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Citra Listya Rini
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tak mau ngotot menambah koalisi. Namun, Jokowi mengakui ada beberapa parpol dari koalisi Merah Putih yang sudah melakukan penjajakan.

"Yang namanya susunan parlemen dalam politik diperlukan, apabila memungkinkan. Artinya kalau memang ada tambahan, kalau tidak ada ya kita jalani apa adanya saja," kata Jokowi di kantor transisi, Jakarta, Senin (25/8).

Jokowi menilai koalisi gemuk juga tak menjamin kekuatan di parlemen. Sebaliknya, koalisi yang ramping juga bukan menjadi ukuran kekuatan parlemennya menjadi lemah.

"Misalnya sekarang kita tambah jadi 70 persen. Tapi pengalaman membuktikan tidak selalu 70 persen itu bisa menyelesaikan masalah di parlemen," kata Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Jokowi juga pernah menceritakan pengalamannya di DKI Jakarta. Meski kekuatan di dewan hanya 11 persen, namun program-program Pemprov DKI Jakarta tetap dapat berjalan baik.

Seperti diketahui, koalisi kubu Jokowi-JK hingga saat ini baru terdiri dari lima partai, yakni PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI. Sementara kekuatan di parlemennya hanya 37 persen

Meski demikian, Jokowi menyebut PAN dan Demokrat sudah melakukan penjajakan untuk bergabung untuk masuk dalam koalisinya. "Tapi masih proses," kata Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement