Rabu 09 Jul 2014 16:52 WIB

Saling Klaim Kemenangan Sikap Kekanakan

Dua Capres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan, saling klaim kemenangan yang dilakukan kedua kandidat dalam pemilu presiden yang hanya berdasarkan hasil hitung cepat adalah sikap kekanakan.

"Seharusnya kedua belah pihak bisa menahan diri. Jangan justru terkesan mengompor-ngompori masyarakat dengan saling mengklaim kemenangan," kata Firman Noor, Rabu (9/7).

Firman mengatakan, saling klaim kemenangan hanya berdasarkan hasil hitung cepat sangat tidak masuk akal. Apalagi, hitung cepat hanya mengambil sampel di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak bisa mewakili seluruh rakyat.

"Kalau hanya 2.000 TPS yang diambil sampelnya sementara masih ada ribuan TPS lainnya, tentu tidak bisa mewakili. Kedua belah pihak seharusnya bisa menahan diri," tuturnya.

Firman juga menyayangkan saling klaim kemenangan hanya berdasarkan hitung cepat. Padahal di dalam tim pendukung masing-masing kandidat terdapat figur-figur intelektual.

"Mereka seharusnya memahami bahwa hitung cepat bukanlah hasil akhir. Hitung cepat hanya sementara. Perolehan suara yang riil adalah yang ditetapkan KPU, bukan hitung cepat," katanya.

Hasil hitung cepat sementara Pemilu Presiden 2014 sudah dirilis sejumlah lembaga. Hasilnya berbeda-beda. Ada yang menyatakan kemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, ada yang menyatakan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hasil hitung cepat kerja sama Perum LKBN Antara dan LPP RRI hingga pukul 16.20 menyatakan kemenangan sementara Jokowi-JK. Dari 89,15 persen sampel suara yang masuk, Prabowo-Hatta meraih 47,45 persen sedangkan Jokowi-JK meraih 52,55 persen.

Sementara itu, hitung cepat yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyatakan, kemenangan sementara untuk pasangan Prabowo-Hatta. Dari 93,41 persen sampel suara yang masuk, Prabowo-Hatta meraih 52,05 persen sedangkan Jokowi-JK meraih 47,95 persen.

Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga, kedua belah pihak sudah mengklaim kemenangan masing-masing.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang mengusung pasangan Jokowi-JK mengatakan, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dapat dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 versi hitung cepat.

Sedangkan calon presiden Prabowo Subianto dari semua data yang masuk menunjukkan bahwa mereka mendapat dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement