Selasa 08 Jul 2014 15:15 WIB

Aktivis Ini Ubah Pilihan dari Jokowi Jadi Prabowo

Calon presiden, Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aktivis korban Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli) Agus Siswantoro memutuskan ganti haluan menjelang pencoblosan Pemilu Presiden 2014. Ketua Gerakan Pemuda 27 Juli 1996 ini memilih mengganti pilihannya dari Jokowi menjadi Prabowo Subianto.

Agus memutuskan mendukung Prabowo Subiato karena orang yang dinilainya bertanggung jawab pada peristiwa 27 Juli, Sutiyoso, mendukung pasangan Jokowi-JK.

"Kalau dari segi hukum, Sutiyoso sudah dijadikan tersangka oleh tim koneksitas Mabes Polri, dalam berkasnya disebutkan itu. Itu mestinya sudah dilimpahkan pengadilan. Ini malah jadi tim suksesnya (Jokowi-JK). Daripada sakit hati terus, ya kita mendukung Prabowo," kata Agus Siswantoro dalam keterangan pers yang diterima ROL, kemarin.

Karena kasus berlarut-larut, Agus pun mengaku pihaknya telah bolak balik melakukan aksi unjuk rasa ke Mabes Polri. Namun, pihak Mabes menyatakan bahwa berkas tersebut telah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Kami sudah bolak balik demo. Katanya berkas sudah dilimpahkan ke Kejagung. Kita datangi. Dan peristiwa 27 Juli itu ada 9 berkas, Kejagung bilang ada kekurangan berkas dari Mabes. Jadi di ping pong, bukan sehari dua hari, bertahun-tahun. Masa penyelesaian berkas saja kok lama," terangnya.

Menyinggung isu yang menyatakan bahwa Prabowo pun melakukan tindak pelanggaran HAM dengan terbongkarnya surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP), dinilainya hanya akal-akalan politik.

"Almarhum Munir pernah mengatakan Prabowo diadili dulu baru buat DKP. Ini enggak, pengadilannya enggak ada langsung DKP saja. Ini hanya permainan elite jenderal saja," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement