Senin 30 Jun 2014 08:09 WIB

Dukungan dari Sumatra Untuk Prabowo-Hatta

Hatta Rajasa (kiri) dan Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID,  JAMBI -- Faktor calon wakil presiden nomor urut 1 Hatta Rajasa yang merupakan kelahiran Sumatra menambah poin dukungan bagi pasangan Prabowo-Hatta dari pulau ini. Hal tersebut bisa terlihat dari dukungan masyarakat di Provinsi Jambi yang semakin membesar. 

Salah satu contohnya, akhir pekan lalu, ribuan anggota majelis taklim se-Provinsi Jambi menyatakan dukungannya atas pasangan calon presiden nomor satu di GOR Kotabaru, Jambi. Dengan kehadiran penceramah kondang Mamah Dedeh, massa berduyun-duyun memasuki GOR terbesar di Provinsi Jambi tersebut. 

Sejumlah petinggi partai koalisi pengusung pasangan Capres nomor urut satu wilayah Jambi itu pun hadir di tengah acara. Sedangkan dari tingkat nasional diwakili oleh Ketua Umum DPP Gerindra, Suhardi.

“Dengan menyaksikan seluruh dukungan dari berbagai elemen masyarakat yang telah kita temui hari demi hari di seluruh penjuru Provinsi Jambi ,akhirnya kita meyakini pasangan Prabowo-Hatta insya Allah memenangkan Pilpres 9 Juli mendatang," kata Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Provinsi Jambi Hazrin Nurdin melalui siaran persnya yang diterima Republika, Ahad (30/6).

Dukungan juga mengalir dari Kabupaten Tanjab Barat, Provinsi Jambi. Pendukung Prabowo-Hatta membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sebagai tanda bukti dukungan. Total sudah 160 elemen masyarakat yang sudah secara resmi menyatakan dukungannya untuk Prabowo-Hatta.

Sebelumnya, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Nurul Arifin mengatakan, pertarungan di Pulau Jawa hampir merata. Karena itu, tim Prabowo-Hatta akan berusaha memperkuat mesin di Sumatra. Dia optimistis akan raihan suara di sana. "Target 60 persen di Sumatra," ujar Nurul di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Direktur Operasi Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Edhie Prabowo mengatakan, tim harus bisa memperkuat upaya pemenangan di daerah yang dinilai strategis. Wilayah di Sumatra masuk dalam hitungan itu. Dia mengatakan, jumlah penduduk yang cukup besar menjadi salah satu alasannya. "Harapannya setelah di wilayah yang dinilai strategis ini kita lewati, bisa fokus lagi di Jawa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement