Selasa 24 Jun 2014 12:50 WIB

Mahfud 'Bakar' Semangat Kader PKS Lewat Kisah Thariq bin Ziyad

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Mahfud MD, mencoba membakar semangat kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat konsolidasi nasional Koordinator Saksi di Birawahall, Kompleks Bidakara, Jakarta, Senin (24/6).

Mahfud lantas mengulang sebuah kisah tentang sosok panglima perang nan fenomenal, Thariq bin Ziyad. Tokoh Nahdlatul Ulama ini mengawali cerita dengan keinginan gubernur kekhalifahan Dinasti Umayyah di Afrika Utara, Musa bin Nusair kepada khalifah Al-Walid bin Abdul Malik. 

Dengan suratnya, Musa berharap agar pemerintahannya diperkenankan menaklukkan Eropa,melalui Andalusia (Spanyol, Portugal, dan sebagainya). Namun, permintaan Musa dinilai mustahil oleh sang khalifah. 

Namun dengan berat hati, akhirnya sang khalifah memberi restu. Setelah itu, Musa memberikan mandat kepada sang panglima perang,Thariq bin Ziyad untuk memimpin penaklukkan Andalusia. 

Tercatat, tujuh ribu pasukan diseberangkan menggunakansejumlah armada kapal, lengkap dengan perlengkapan logistik, termasuk bahanmakanan.  Ketika sampai di seberang, Thariq menyampaikan orasinya yang fenomenal.

Dalam orasinya, Thariq meminta agar kapal maupun perlengkapan logistik yang dibawa dari bumi Afrika, dibakar. Sebuah permintaan yang mengundang pertanyaan dari pasukannya. 

“Kita ini mau berperang, masa’ dibakar? Lalu,kita mau makan apa?” tanya seorang pasukan. Mendapati pertanyaan itu, Thariq menyatakan bahwa ini merupakan perintah panglima sehingga harus diikuti. Akhirnya, kapal beserta perlengkapan logistiknya dibakar habis. 

Sesudah itu, Thariq berdiri di atas bukit dan menghadap kepada pasukannya.  “Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut dibelakang kalian, dan musuh di depan kalian: Demi Allah, tidak ada yang dapatkalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dankesabaran,” ujar Thariq.

 Lantaran keterbatasan waktu, Mahfudkemudian menyingkat ceritanya.  “Saudara tahu, sejarah kemudian mencatat Thariqbin Ziyad memenangkan peperangan hanya dengan tujuh ribu orang tentara mengalahkan 350 ribu tentara musuh.  Ituyang menyebabkan Islam kemudian berkembang di Eropa sampai dengan 800 tahun,terutama di Spanyol,” kata Mahfud. 

Lalu,apa inti dari cerita tersebut? Mahfud mengungkap, intinya di kisah itu ada kesabaran.  Kesabaran itu bukan menurut konsepnya Thariq.  Kesabaran itu bila perlu ngamuk terhadap musuh.  Itulahsabar.  Itulah kunci kemenangan seperti yangdilakukan Thariq bin Ziyad,” ujar Mahfud.

Oleh karena itu, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia tersebut meyakini, kemenangan Prabowo-Hatta akan terwujud.  Sebab, selisih suara antara kedua kandidat terus menyempit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement