Selasa 17 Jun 2014 20:36 WIB

Kampanye di Indramayu, Panggung yang Dinaiki Jokowi Ambruk

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Muhammad Hafil
Jokowi di tengah pendukungnya di Solos pada 14 Juni.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebuah insiden terjadi saat calon presiden Joko Widodo berkampanye di kampung nelayan di Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Selasa malam (17/6). Panggung yang dinaiki Jokowi tiba-tiba ambruk saat calon presiden dengan nomor urut dua tersebut baru saja mau memulai orasi.

Kejadian bermula saat Rieke Diah Pitaloka, yang menjadi pembawa acara, menyambut Jokowi dengan nyanyian perjuangan. Jokowi pun langsung naik ke atas panggung dengan luas 6 x 5 meter tersebut. Namun, belum juga ia berucap sepatah kata pun, panggung bagian depan yang dipijak Jokowi langsung roboh.

Jokowi dan belasan orang lainnya pun terjerembab ke bawah. Beruntung, dia jatuh dalam posisi berdiri. Sehingga, suami Iriana tersebut tidak mengalami luka-luka.

Warga yang melihat peristiwa ambruknya panggung langsung histeris. Mereka merangsek ke depan panggung demi melihat kondisi Jokowi. Melihat situasi yang mulai tidak kondusif, Rieke langsung mengajak warga membaca shalawat Nabi, sambil menunggu Jokowi dievakuasi dan naik lagi ke bagian panggung yang masih berdiri. "Tenang, tenang. Alhamdulillah semuanya selamat," kata Rieke.

Memang, bukan hanya Jokowi saja yang berada di atas panggung setinggi dada orang dewasa tersebut. Ada puluhan relawan dan fotografer yang juga berada di atas panggung. Diduga, panggung yang papannya terbuat dari bahan kayu itu tak kuat lagi menahan beban. 

Setelah situasi kondusif, Jokowi mulai berbicara. Gubernur DKI Jakarta non aktif tersebut hanya mengucapkan terima kasih pada warga yang sudah menunggunya sejak siang. "Saya sangat senang bisa diterima dengan hangat di sini," ujarnya.

Kemudian, warga setempat yang juga anggota DPR RI dari PDIP, Ono Surono membacakan Piagam Perjuangan Desa Karangsong. "Kami nelayan Indonesia  menyatakan siap menjadi kawan seperjuangan Jokowi-JK untuk mewujudkan pembagunan ekonomi  berbasis kelautan," demikian bunyi piagam tersebut.

Piagam itu sekaligus menjadi kontrak politik antara Jokowi dengan nelayan setempat. Jokowi juga menandatangani langsung kontrak politik itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement