Jumat 13 Jun 2014 14:10 WIB

Kubu Jokowi 'Serang' Visi Prabowo Soal Perumahan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jokowi-JK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim ahli Jokowi-JK, Setyo Maharso menilai, visi-misi Prabowo-Hatta di bidang perumahan tidak realistis. Menurut dia, cita-cita Prabowo yang ingin menuntaskan backlog 15 juta kebutuhan hunian dalam waktu lima tahun tak mungkin terealisasi.

"Memangnya membangun Candi Prambanan," kata dia di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6).

Setyo, yang pernah menjabat sebagai Ketua Real Estate Indonesia tersebut menjelaskan, saat ini kebutuhan akan hunian di Indonesia mencapai 800 ribu per tahun.

Sementara, yang baru bisa dipenuhi pemerintah baru 400 ribu sampai 500 ribu per tahun. Adapun backlog atau akumulasi jumlah kebutuhan hunian, berdasarkan data BPS, sudah mencapai 15 juta hunian pada tahun 2013.

Menurut dia, kekurangan sebesar itu tidak mungkin diatasi dalam waktu singkat. Sebab, seandainya pemerintah bisa memenuhi kebutuhan hunian dalam satu tahun yang mencapai 800 ribu unit. Maka, dalam lima tahun, pemerintah baru bisa menyediakan 4 juta unit hunian. 

Setyo lantas membandingkan visi-misi Prabowo dengan Jokowi. Menurut dia, program yang akan dilakukan Jokowi di bidang perumahan lebih realistis. Sebab, hal pertama yang akan dilakukan capres dengan nomor urut dua itu adalah menghentikan agar backlog kebutuhan hunian tidak bertambah.

Caranya dengan membangun rumah sesuai dengan kebutuhan per tahun, yakni 800 ribu. Sambil meningkatkan pembangunan hunian dari tahun ke tahun.

Seperti diketahui, berdasarkan data BPS tahun 2013, angka backlog atau akumulasi jumlah kebutuhan hunian di Indonesia mencapai 15 juta. Tim sukses Prabowo-Hatta, Hari Azhar menjanjikan akan menuntaskan backlog tersebut dalam waktu lima tahun.

"Untuk itu kita targetkan satu tahun bisa mengurangi tiga juta unit. Saat ini pemerintah hanya bisa menuntaskan 10 persen saja. Itu sedikit sekali. Kalau kita bisa 50 persennya atau 1,5 juta unit saja itu kan sudah bagus," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement