Jumat 06 Jun 2014 17:29 WIB

Pinta Seorang Ibu kepada Hatta

Kunjungan Hatta Rajasa ke Masjid Empang, Bogor.

Oleh Muhammad Iqbal

REPUBLIKA.CO.ID, Ada kejadian menarik tatkala calon wakil presiden yang diusung Koalisi Merah Putih, Hatta Rajasa menempuh perjalanan pulang menuju Jakarta selepas menjalani kampanye hari kedua di Serang, Banten, Kamis (5/6) sore. 

Hatta beserta rombongan memutuskan untuk berhenti di salah satu rest area di sekitaran Tangerang, masih di provinsi Banten.  Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini kemudian menempati sebuah meja. 

Baru menempati tempat duduknya ditemani segelas teh manis dan seporsi tahu sumedang, Hatta disambangi oleh sejumlah karyawan maupun pengunjung rest area yang ingin berfoto bersama. 

Tanpa ragu, pasangan calon presiden Prabowo Subianto ini, melayani permintaan tersebut.  Tentu tanpa lupa menyampaikan pesan kepada mereka agar memilih nomor satu dalam Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014. 

Berbeda dengan pengunjung maupun karyawan yang meminta kesempatan berfoto, Yanti, seorang ibu yang mengaku tinggal Perumnas Tangerang, memanfaatkan keberadaan Hatta untuk menyampaikan aspirasi.  Yanti mempertanyakan kualitas tayangan televisi yang semakin memprihatinkan.

Tayangan seputar pembunuhan ditayangkan tanpa sensor.  Menanggapi aspirasi Yanti, Hatta mendukung sepenuhnya pandangan Yanti.  Menurut Hatta, televisi harus menampilkan tayangan dengan unsur yang proporsional.  Unsur hiburan, pendidikan maupun budaya, harus ditampilkan.

"Memang ini yang terjadi, keprihatinan banyak orang yaitu munculnya adegan-adegan kekerasan.  Di Amerika, negara yang paling liberal, melarang wajah orang (pelaku maupun korban kekerasan) tidak boleh ditampilkan."

"Apalagi penampilan penampilan orang tertabrak, ada mayatnya.  Itu tidak boleh ditampilkan," kata Hatta. 

Oleh karena itu, pria berambut perak ini mengajak Yanti beserta segenap masyarakat memperjuangkan bersama agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) diperkuat.

"Hal-hal seperti itu harus diatur supaya tidak menimbulkan pengaruh psikologi terhadap anak-anak kita," kata Hatta.  Saat ditanya wartawan peliput kegiatannya pemblokiran situs porno, Hatta mendukung penuh kebijakan itu.

Pun dengan pembatasan minuman beralkohol.  Menurut Hatta, semasa menjadi menko perekonomian, ia memperjuangkan agar investasi baru untuk minuman beralkohol ditiadakan.  Perluasan investasi hanya diperkenankan bagi perusahaan yang telah bercokol di Indonesia dan harus mengarah ke kawasan timur Indonesia. 

Memperoleh penjelasan Hatta seputar hal-hal yang meresahkan kaum ibu, Yanti terlihat lega.  Sebelum berpisah, Hatta menyampaikan pesan.  "Jangan lupa nyoblos nomor satu," ujar Hatta disambut senyum tanda sepakat dari Yanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement