Selasa 03 Jun 2014 07:01 WIB

Jusuf Kalla: Jemaah Harus Sikapi Kampanye Hitam di Masjid

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Muhammad Hafil
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan) memberikan sambutannya usai pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Ahad (1/6). KPU Men

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) meminta jemaah segera mengambil sikap kalau ada tindakan kampanye hitam di dalam masjid. Hal yang dianggap melanggar hukum tak boleh berlangsung di tempat ibadah.

Cawapres pasangan nomor urut 2 ini mengatakan, jamaah yang mengetahui pelanggaran itu harus segera melapor ke pengurus masjid. Sebab, ia sendiri sebagai ketua DMI selalu menjaga sikap serta perbuatannya saat berada dalam masjid.

"Saya mendorong jamaah masjid yang tahu pembicaraan itu, segera melapor ke pengurus masjid. Itu adalah perbuatan yang keliru," kata JK kepada Republika, Selasa (3/6).

Namun, ia menambahkan, hal tersebut bukanlah upaya mata-matai tempat ibadah. Kalau ada dari kubunya yang menginteli masjid, maka ia akan marah. Pernyataan tersebut membantah isu PDI Perjuangan menempatkan intel di dalam masjid.

Sebelumnya, terdapat laporan kampanye hitam di dalam masjid dengan menyebarkan selembaran flyer atau tabloid yang bernuansa SARA. Konten didalamnya dinilai memojokan pasangan calon Jokowi-JK.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement