Ahad 01 Jun 2014 16:01 WIB

Pilpres Bukan Perang Perebutan Kekuasaan

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum Iluni UI, Chandra Motik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Di tengah kemeriahan pesta demokrasi Indonesia yang menyuguhkan berbagai “drama politik” yang bertujuan untuk saling memperkuat identitas pasangan calon Presiden (Capres) dan calon Wakil Presiden (Cawapres) dan kelompok pendukungnya. Untuk itu Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) mengajak seluruh komponen bangsa untuk mampu mengesampingkan semangat “identitas” kelompok dan kembali kepada ruh dan esensi Pancasila sebagai landasan berpijak Negara Kesatuaan Republik Indonesia.

''Kompleksitas persoalan bangsa selayaknya dan seharusnya dijawab dan dihadapi dengan menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok,'' kata Ketua Umum ILUNI UI, DR. Chandra Motik Jusuf SH dalam pernyataan sikap ILUNI UI terkait pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 yang berlangsung di Sekretariat ILUNI UI, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Ahad (1/6).

Menurut Chandra, ILUNI UI memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dua putra terbaik bangsa Indonesia saat ini, yang terpanggil dan berani mengajukan diri untuk mengambil tanggung jawab besar memimpin bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945 yang tersurat dalam Pembukaan UUD 45.

''Untuk itu, segala bentuk lontaran hasutan dan kampanye hitam yang bertujuan menjatuhkan dan merusak kredibilitas dua calon Presiden Indonesia 2014–2019, hanya akan berujung pada perpecahan bangsa. Pilpres jangan pernah sekali-kali diposisikan sebagai "perang" perebutan kekuasaan.  Kampanye Pilpres sepantasnya adalah ajang penyampaian informasi kredensial para Capres, bukan ajang hasutan negatif dengan tujuan menanamkan kebencian di hati pemilih pada capres tertentu,'' tutur Chandra.

Lanjut Chandra, ILUNI UI tidak akan pernah merekomendasikan capres tertentu untuk dipilih masyarakat. Namun, ILUNI UI menghormati hak-hak politik individu ILUNI UI yang terpanggil untuk mendukung dan menyatakan pilihan politiknya pada capres tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement