Jumat 30 May 2014 21:14 WIB

Jokowi-JK 4 Prabowo-Hatta 1

Rep: C73/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (tengah), perwakilan pasangan bakal Capres dan Cawapres Prabowo-Hatta Fadli Zon (kiri) dan perwakian pasangan bakal cCapres dan Cawapres Jokowi-JK Sudiyatmoko Aribowo (kanan) berfoto bersama usai penyerah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di beberapa lapisan masyarakat, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ternyata lebih unggul dari lawannya Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta). Setidaknya itu terlihat dalam survey yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Jumat (30/5).

Fakta tersebut melihat dari lima kantung yang berhasil diraih pasangan calon. Kantung suara tersebut, tiga berasal dari profesi, seperti, kalangan petani, buruh, ibu rumah tangga. Sementara sisanya berasal dari ormas, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Untuk kalangan buruh, Jokowi-JK berhasil meraup 35,77 persen, sementara Prabowo-Hatta 23,52 persen. Di kalangan petani, dukungan kepada Jokowi-JK mencapai 36,89 persen. Sebanyak 18,62 persen memihak Prabowo-Hatta.

Untuk kalangan ibu rumah tangga, dukungan sebesar 40,04 persen ditujukan ke Jokowi-JK. Dukungan kepada Prabowo-Hatta sekitar setengahnnya 21,42 persen.

Dari total pemilih, sebanyak 60 persen suara berasal dari kantong profesi. Rinciannya petani sekitar 20.6 persen, Komunitas buruh (19.8 persen) dan ibu rumah tangga, di luar buruh dan petani, sekitar 19.2 persen. 

Sedangkan dari kantor ormas, yakni Muhammadiyah dan NU, kekuatannya berimbang. Sebanyak 34,44 persen komunitas NU mendukung Jokowi-JK. Dukungan untuk Prabowo-Hatta sekitar 26,25 persen. Di Muhammadiyah, Prabowo-Hatta memimpin dengan mendapatkan dukungan sebanyak 31,75 persen, Jokowi-JK sekitar 27,44 persen.

Total komunitas dua ormas itu hampir mencapai 50 persen. Total komunitas NU sekitar 37,9 persen. Sementara total komunitas Muhammadiyah sekitar 9,8 persen. Jadi jika ditotal secara keseluruhan, dari lima kantung tersebut Jokowi-JK unggul 4, semantara Prabowo-Hatta 1.

Menurut Peneliti LSI, Ade Mulyana, mayoritas pemilih lebih condong ke Jokowi-JK karena banyak pemilih menilai dari kepribadian calon dibandingkan program yang dibawakannya.

Selain itu, Jokowi-JK dilihat masyarakat dari pesona pribadinya. Banyak kalangan masyarakat menilai, pasangan tersebut merakyat dan jujur.

Walaupun begitu, Ade Mulyana mengatakan, masih ada waktu sekitar 40 hari untuk kedua pasangan tersebut berusaha keras dalam kampanye. "Tidak menutup kemungkinan Prabowo-Hatta bisa mengungguli Jokowi-JK. Waktu kampanye masih lama," tutur Ade.

Survei nasional diselenggarakan pada awal Mei 2014. Total responden 2400 dengan margin of error sekitar 2 persen. Wawancara dilakukan tatap muka di 33 propinsi dengan metode multistage random sampling. Survei dilengkapi dengan  riset  kualitatif melalui  Focus Group Discussion, In Dept-Interview dan Media Analisis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement