Rabu 14 May 2014 20:01 WIB

JK Dianggap Bukan Sosok Terbaik untuk Jokowi

Mantan Wakil Presiden Jusuf kalla menjadi pembicara dalam acara Konvensi Pendidikan di Bentara Budaya, Jakarta, Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama Lembaga Survei Proximity Whima Edy Nugroho menyatakan sosok Jusuf Kalla (JK) tak menjamin mendongkrak elektabilitas Joko Widodo (Jokowi). 

"Ada figur yang menurut saya bisa mendongkrak elektabilitas Jokowi yang cenderung menurun saat ini, bukan Jusuf Kalla tapi Mahfud MD. Duet Jokowi-Mahfud lebih pas dibanding Jokowi-JK atau Jokowi-Samad," katanya di Surabaya, Rabu (14/5).

Menurutnya, pertarungan pilpres pada 9 Juli 2014 semakin menarik setelah Prabowo Subianto hampir pasti menggandeng Hatta Rajasa sebagai cawapres.

"Beberapa nama santer disebut-sebut yang dianggap cocok sebagai cawapres Jokowi. Seperti Ryamizard Ryacudu, JK, Mahfud MD dan Abraham Samad," katanya.

Ia mengatakan, pendampingn JK dengan Jokowi kalau dari sisi usia cukup relatif. Mengingat JK masih merupakan cawapres yang potensial.

"Jokowi membutuhkan JK karena pengalamannya sebagai negarawan untuk membantu Jokowi yang selama ini diragukan publik untuk kapasitasnya sebagai presiden nanti," katanya.

Ia mengatakan, potensi terjadi matahari kembar bisa terjadi jika Jokowi menggandeng JK. Karena pengalaman JK yang lebih mumpuni ditambah senioritasnya. "Ini sedikit banyak akan membuat Jokowi ewuh pakewuh terhadap Jusuf Kalla," katanya.

Dibandingkan dengan JK, kata dia, Mahfud MD mempunyai dua pemilih potensial. Yakni pemilih Nahdliyin yang jumlahnya cukup besar.

"Kedua, Mahfud juga disukai pada kalangan menengah atas karena ketegasan dan bersih. Jadi duet Jokowi-Mahfud lebih menjanjikan mendongkrak suara Jokowi. Saya memprediksi Jokowi- Mahfud lebih memimpin dibandingkan Prabowo-Hatta," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement