REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah menilai belum ada figur-figur calon presiden (capres) yang muncul karena kualitas ide dan gagasan. Capres-capres yang muncul di publik saat ini lebih didorong karena kemampuan konglomerasi.
"Kenapa Prabowo, Jokowi, Ical sering disebut? Karena di belakangnya ada konglomerasi," kata Fahri dalam diskusi "Persaingan Menuju Istana Poros Nasionalis Vs Islam" di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/4).
Fahri mengatakan kontestasi yang terjadi di antara para capres baru sebatas pada kontestasi uang. Bukan ide dan gagasan. Dengan kekuatan uang para capres bisa sesuka hati muncul di publik lewat berbagai pencitraan.
Kondisi semacam ini menurut Fahri tidak bisa dibiarkan terus menerus. Sebab menurutnya bukan tidak mungkin kondisi semacam ini bakal melahirkan politik uang yang jauh lebih parah saat pilpres dibandingkan saat pileg.
Fahri mengusulkan agar kontestasi antarcapres di pilpres 2014 mengarah pada perdebatan ide dan gagasan. Dengan begitu publik bisa menilai secara proporsional kualitas masing-masing capres yang akan mereka usung.
Di sisi lain perdebatan ide dan gagasan akan membuat rakyat memiliki parameter yang jelas dalam menilai kinerja capres terpilih. "Jangan publik ditipu dengan hal-hal yang pencitraan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
