Selasa 22 Apr 2014 17:55 WIB

PDIP: Jokowi Butuh Cawapres yang Membuat Nyaman

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Maruarar Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait mengatakan Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan cawapres yang bisa membuat nyaman bekerja. Dengan begitu, Jokowi akan bisa menjalankan program pemerintahan secara efektif. "Jokowi butuh wakil yang bisa membuat nyaman," kata Maruarar di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4).

Cawapres yang bisa membuat nyaman Jokowi adalah figur yang memiliki karakter seperti FX Rudi Rudiatmo dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Kedua orang itu dianggap memiliki ketegasan dan ketangkasan dalam mengambil keputusan. Namun keduanya juga mampu menempatkan diri sebagai wakil. "Rudi dan Ahok sama tegas tapi bisa membuat Jokowi nyaman," ujarnya.

Maruarar mengakui Jokowi bukan figur yang sempurna. Terlepas dari sejumlah prestasi yang diraih, ada sejumlah kekurangan yang dimiliki Gubernur DKI Jakarta tersebut. 

Untuk itu, kata Maruarar, PDIP akan mempertimbangkan secara cermat cawapres pendamping Jokowi. Ada sejumlah kandidat cawapres yang saat ini dibahas secara serius di internal PDIP. "Nama-nama yang beredar saat ini seperti Jendral Moeldoko, Jusuf Kalla, Hatta Rajasa, Abraham Samad, Mahfud MD, dan Ahok kami bicarakan," kata Maruarar.

Maruarar menyatakan nama Panglima TNI, Moeldoko dibahas karena pertimbangan pentingnya menjaga stabilitas pertahanan dan keamanan. Ia dinilai memiliki prestasi yang cukup baik dalam menjaga netralitas TNI selama pemilu.

JK turut dipertimbangkan menjadi karena berpengalaman di bidang pemerintahan. Sedankan menyangkut penyelesaian masalah ekonomi, nama Hatta Rajasa menjadi relevan untuk dibahas sebagai cawapres Jokowi.

Nama Abraham Samad dan Mahfud MD muncul karena kebutuhan akan penuntasan masalah korupsi dan hukum di Indonesia. Sementara Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dianggap ideal karena memiliki kecocokan dalam membangun hubungan kerja di pemerintahan bersama Jokowi. "Jadi kita tidak bisa meninggalkan nama-nama itu untuk dibicarakan sebagai cawapres," ujarnya.

Maruarar mengakui Jokowi bukan figur yang tidak memiliki kekurangan. Di atas kelebihan yang dimilikinya, Jokowi juga butuh cawapres yang bisa menutupi kekurangannya. "Jokowi tentu punya kekurangan. Untuk itu kita butuh orang yang bisa melengkapi kekurangannya," kata Maruarar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement