Kamis 17 Apr 2014 10:53 WIB

Abraham Samad Masuk Bursa Cawapres PDIP

Rep: Erdy Nasrul/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempertimbangkan Ketua KPK Abraham Samad, menjadi pendamping Joko Widodo.

Nama pimpinan komisi antirasuah itu masuk dalam bursa cawapres, bersaing dengan mantan KSAD, Ryamizard Ryacudu, dan sejumlah nama lainnya.

Wasekjen PDIP Hasto Kristianto menyatakan pendamping Jokowi berkriteria khusus. Sampai saat ini masih dalam proses seleksi ketat.

"Ada nama Abraham Samad, Ryamizard, dan lainnya," jelas Hasto, saat dihubungi, Kamis (17/4). Nama JK juga masuk dalam bursa cawapres. Mantan wapres yang kini berusia 72 tahun itu juga dipertimbangkan.

Kriteria cawapres yang paling utama menurut Hasto adalah harus menyatu dengan capres. Nantinya dalam pemerintahan, jika terpilih, maka harus seirama. Keduanya adalah kesatuan yang tidak terpisahkan. Wapres menjadi pembantu yang memaksimalkan jalannya pemerintahan.

PDIP tidak ingin pemerintahan yang akan datang mengalami kemerosotan wibawa negara. Negara harus berkedaulatan yang kuat. Hukum harus tegak, sehingga pemerintahan menjadi kuat.

Dia menjelaskan, hal ini untuk mencegah terjadinya kebocoran fiskal dan APBN. Uang rakyat harus dimaksimalkan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk segelintir orang.

Cawapres yang kuat nantinya akan mengedepankan bentuk pemerintahan solid dan bersih. "Dukungan rakyat kuat," jelas Hasto. Dia akan melangkah dan bekerja dalam kesatuan program dan platform yang dimiliki presiden. Jajaran kabinet juga nantinya mendukung presiden.

Menteri-menteri didalam kabinet juga harus bersih dari korupsi. Platform dan ideologi perjuangan harus sama. Hal ini untuk menjadikan pemerintahan fokus bekerja dalam satu arahan presiden dan wakilnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement