Selasa 15 Apr 2014 20:57 WIB

Jokowi Bantah Bertemu Dubes untuk Galangan Dukungan di Pilpres

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Nidia Zuraya
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi) membantah pertemuannya dengan para duta besar negara asing di kediaman konglomerat Jacob Soetojo pada Senin (14/4) malam terkait konsolidasi dukungan pada pemilu presiden (pilpres) 2014. "Tidak ada (meminta dukungan)," kata Jokowi kepada wartawan di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4) malam.

Jokowi mengatakan dirinya datang kediaman Jacob guna memenuhi undangan makan malam bersama para duta besar. Namun dia mengakui ada sejumlah diskusi-diskusi penting yang berlangsung antara dirinya dengan para duta besar "Berkaitan geopolitik internasional, ekonomi internasional," ujarnya.

Pertemuan di kediaman Jacob memiliki arti penting untuk bagi Jokowi. Dia mengatakan meskipun sudah lama berkecimpung dalam pergaulan bisnis internasional, namun pertemuan di kediaman Jacob turut memperluas wawasan dan jaringan pergaulan internasionalnya. "Katanya saya kuper soal internasional, padahal 24 tahun saya hidup disitu (eksport kayu mebel)," ujarnya.

Jokowi membantah adanya pembahasan soal pengamanan kepentingan freeport di Indonesia. Dia juga membantah pertemuan itu dimaksudnya untuk menggalang dukungan dana dari keluarga Jacob bagi pemenangannya di pilpres 2014. Menurut Jokowi dia hadir dalam kapasitas sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Tidak ada. Apa hubungannya. Saya diundang sebagai gubernur. Ada undangan resminya," kata Jokowi.

Dari pantauan Republika terhadap plat nomor mobil yang terparkir di kediaman Jacob, sejumlah duta besar yang hadir diantaranya: CD 12 (Kedubes AS), CD 15 (Vatikan), CD 18 (Myanmar), CD 19 (RRC), CD 42 (Meksiko), CD 48 (Turki), dan CD 108 (Peru).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement