Selasa 01 Apr 2014 00:02 WIB

Ini Kata Jokowi Soal Pertanian di Indonesia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Muhammad Hafil
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo telah turun ke sawah untuk mendengarkan aspirasi petani di Kelurahan Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (31/3).

Dari obrolannya dengan para petani, Jokowi menyimpulkan bahwa riset di bidang pertanian di Indonesia harus lebih diperkuat agar kesejahteraan petani meningkat.

Jokowi mengatakan, petani di Kelurahan Kauman mengaku menanam padi jenis IR 64. Dalam setahun, kata dia, petani bisa panen dua kali. Satu hektare sawah, bisa menghasilkan lima ton padi.

"Mestinya kalau riset dan pengembangan teknologinya diperkuat, tidak lagi pakai IR 64, tapi pakai varietas baru yang lebih unggul, yang bisa satu tahun itu panen tiga kali, yang satu hektare bisa menghasilkan 10 ton misalnya," kata suami Iriana tersebut.

Siang tadi, Jokowi menelusuri pematang sawah di Kelurahan Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Di sana, dia menghampiri para petani yang sedang menanam bibit padi.

Sambil nongkrong di pinggir sawah, gubernur DKI Jakarta tersebut mengajak ngobrol para petani dengan menggunakan bahasa Jawa. Kesempatan itu digunakan Jokowi untuk mendengarkan aspirasi rakyat bawah. Ada yang mengeluh tentang saluran irigasi, bibit, hingga kesejahteraan mereka. 

"Saya ini sampai usia 16 tahun masih suka ke sawah lho waktu di Solo," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement