Jumat 14 Mar 2014 16:53 WIB

Jokowi Dongkrak IHSG

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
joko widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencapresan Joko Widodo (Jokowi) oleh PDI Perjuangan mendongkrak perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks harga saham gabungan ditutup menguat 3,23 persen ke level 4.878,64.

Sebelumnya IHSG bergerak negatif setelah data industri Cina menunjukkan tekanan. "Namun sejak pukul 15.15, IHSG menguat signifikan. Terutama saat PDI Perjuangan menggelar konferensi pers yang secara resmi mengusung Jokowi sebagai calon presiden pada pemilu 2014," ujar Analis Asia Financial Network Agus Susanto, Kamis (14/3).

Penguatan IHSG didorong oleh aksi beli investor asing. Aksi beli kali ini mencapai Rp 7,46 triliun. Transaksi harian melonjak dibandingkan hari biasa, yaitu Rp 15,69 triliun. Aksi beli asing dan nilai perdagangan ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah bursa Indonesia. Bahkan melebihi yang pernah dicapai pada Mei 2013 ketika stimulus ketiga the Fed memasuki ke pasar Indonesia.

Agus menilai pasar, terutama investor asing, merespon positif pencapresan Jokowi. Karena elektabilitas Jokowi termasuk yang tertinggi lantaran gaya kepemimpinannya yang berbeda. "Investor sebenarnya lebih menyukai sisi kepastian dalam bisnis dengan ditunjuknya Jokowi menjadi presiden," ujar Agus.

Dibandingkan kanditat lain, Jokowi dinilai dapat membawa prubahan dalam politik. Ia juga dinilai dapat memberikan reformasi birokrasi dari sisi bisnis dan ekonomi.

Jokowi tidak seperti Aburizal Bakrie (Ical) yang masih dihadapkan masalah pada bisnisnya atau Prabowo Subianto dan Wiranto yang  masih tersangkut kasus HAM di masa lalu. Hal ini membuat investor asing ragu. "Kandidat lain pun tidak memiliki elektabilitas tinggi," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement