Ahad 23 Feb 2014 23:27 WIB

Survei: Publik Masih Harapkan Capres Berlatar Belakang Militer

Pramono Edhie Wibowo, salah satu capres berlatar belakang militer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) berlatar belakang militer ternyata masih disukai publik. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S Bakry mengatakan, secara umum tokoh yang mantan militer sangat didambakan untuk menjadi presiden dan wakil presiden.

"Jika kita tanyakan kepada publik mana lebih diinginkan, capres berlatar belakang sipil atau militer, lebih dari 60 persen masih menghendaki tokoh dengan background militer," kata Umar dalam rilis yang diterima ROL, Ahad (23/2).

Umar menjelaskan, pada dasarnya publik merindukan seorang pemimpin yang tegas, dan asosiasi tegas itu umumnya identik dengan karakter seorang militer. Itulah alasan mengapa capres dan cawapres  berlatar belakang militer lebih didambakan publik.

"Untuk tokoh potensial dari kalangan TNI sejauh ini baru enam tokoh yang masuk hitungan, yaitu Prabowo, Wiranto, Pramono, Endriartono, Djoko Suyanto dan Moeldoko," ujar Umar.

Peneliti Pol-Tracking Institute, Agung Baskoro juga memiliki pendapat serupa. Menurut dia, mantan militer masih sangat dibutuhkan dalam pemerintahan.

Makanya, bila presidennya berasal dari kalangan sipil, idealnya wakil presiden berasal dari kalangan berlatar belakang militer. Begitupun sebaliknya. Kombinasi itu, kata dia, bersifat saling melengkapi. "Saya kita capres atau cawapres berlatar belakang militer sangat strategis," kata Agung.

Agung menyatakan, beberapa tokoh yang layak dipertimbangkan sebagai capres maupun cawapres adalah Panglima TNI Jenderal Moeldoko, mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo, mantan panglima Kostrad Prabowo Subianto, mantan panglima ABRI Wiranto, serta duo mantan panglima TNI Endiartono Sutarto dan Djoko Santoso. "Mereka adalah sederet tokoh yang bisa ditimang sebagai calon pemimpin."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement