Rabu 19 Feb 2014 23:15 WIB

Jangan Pilih Pemimpin yang Didikte Pihak Asing

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Form Konvensi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK --Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menggelar Pekan Bedah Buku yang menampilkan karya para dosen dari delapan departemen di bawah disiplin ilmu Sosial Politik bertema “Menuju Indonesia yang Lebih Baik: Kelahiran Kembali FISIP UI dan Transisi Kepemimpinan Nasional 2014”.

Salah satu buku yang dibedah yakni buku berjudul “Ekonomi Publik untuk Kesejahteraan Rakyat” karya dosen Ilmu Administrasi, Drs. Henry Faizal Noor, MBA. Buku tersebut dikupas bersama puluhan mahasiswa dalam bentuk dialog.

"Buku saya ini sebetulnya sebagai konsumsi penyelenggara pemerintahan, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara, yakni bagaimana rakyat ini bisa menjadi fokus dari pemerintah, yang terjadi sekarang merdeka begitu lama, rakyat semakin sengsara," ujar Henry di Gedung Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI, Depok, Rabu (19/2).

Apalagi, lanjut Henry, negara ini semakin menuju ke arah perekonomian neoliberal dan membuat negara tergadai oleh campur tangan asing. Ia mengaku prihatin dengan mata kuliah ekonomi publik yang banyak dihapus di setiap kampus.

''Kalau kita lihat negeri ini tergadai oleh orang yang punya duit, mana berani pemerintah sekarang. Masyarakat maritim juga harus kuat, yang saya sedih mata kuliah ekonomi publik dihapus, padahal mahasiswa penting untuk itu,'' terang Henry.

 

Terkait dengan Pemilu 2014, bercermin kepada buku yang ditulisnya, bahwa seorang pemimpin harus mengembalikan kedaulatan ekonomi ke tangan rakyat. Pemimpin masa depan, tak boleh dididik asing.

''Pilihlah calon yang punya kompetensi, yang jelas berdaulat secara ekonomi, jangan dididik asing, harus jelas programnya, petanya seperti apa, jangan yang tak punya peta, pemerintah yang sekarang tak jelas. Ekonomi harus pro rakyat,'' kata Henry. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement