Sabtu 26 Jul 2014 05:50 WIB

SBY: Tak Perlu Ada Komentar yang Perkeruh Suasana

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: antara
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar masyarakat tetap berpikir jernih dan saling menghormati proses demokrasi yang sedang terjadi.

Karena itu, ia meminta agar semua pihak menjaga ucapannya pasca pemilu dan penetapan presiden terpilih.

"Paling bijak tidak perlu ada komentar-komentar yang memperkeruh suasana, yang justru bisa memanaskan situasi yang ada," katanya dalam program “Isu Terkini” yang diunggah lewat youtube pada Jumat (25/7) ini.

Menurutnya, KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu yang mandiri dan independen harus dihormati. Artinya, KPU harus harus dipercaya begitu pula dengan hasil penghitungan suara yang sudah dilakukan.

Selain itu, ia juga meminta agar Jokowi-JK juga dihormati. Menurutnya, jika Jokowi-JK beserta tim pendukungnya bersyukur, bersuka cita dan merayakan, hal tersebut sangatlah wajar.

"Pada saat saya mengucapkan selamat melalui telepon saya sampaikan Pak Jokowi bersuka cita, tentu pasti dari Bapak dan tim pendukung. Tetapi bagus kalau juga ada tenggang rasa, dengan demikian situasi yang baik tetap dapat kita jaga. Pak Jokowi juga  memiliki pandangan yang sama, jadi saya senang,” terang SBY.

Ia juga meminta agar Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa juga dihormati sebab mereka menempuh jalur dan mekanisme yang sesuai ketika merasa ada kecurangan dalam pilpres.

"Itu dibenarkan dalam mekanisme yang kita miliki sesuai dengan UUD dan UU yang berlaku,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement