Jumat 25 Jul 2014 18:29 WIB

PAN: Prabowo-Hatta Kalah Karena Dicurangi

Prabowo Hatta
Prabowo Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap rekapitulasi suara Pemilu Presiden 2014 bukan hanya keinginan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Koalisi Merah Putih, melainkan masukan dan tuntutan dari masyarakat.

"Gugatan ini juga untuk menjawab masukan dan tuntutan dari masyarakat. Karena itu, pencarian keadilan dalam konteks ini bukanlah untuk Prabowo-Hatta semata tetapi juga untuk rakyat Indonesia," kata Saleh Partaonan Daulay dihubungi di Jakarta, Jumat.

Saleh mengatakan, gugatan tersebut untuk memperjuangkan suara rakyat Indonesia yang diberikan kepada Prabowo-Hatta pada Pemilu Presiden 2014. Kalaupun Prabowo-Hatta kalah dalam gugatan di MK, Saleh mengatakan, hal itu tidak menjadi masalah. Menurut dia, melalui gugatan itu Prabowo-Hatta ingin menunjukkan bahwa mereka kalah karena dicurangi.

"Rakyat perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Jangan sampai kecurangan-kecurangan tersebut disimpan menjadi misteri," ujarnya.

Pada Jumat, pasangan Prabowo-Hatta bersama tim Koalisi Merah Putih dijadwalkan akan mendaftarkan gugatan hasil rekapitulasi Pemilu Presiden 2014 ke MK.

Pasangan tersebut dikabarkan telah mempersiapkan seluruh bukti-bukti yang akan digunakan untuk membuktikan adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pilpres 2014.

KPU telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014. Di sisi lain, Prabowo Subianto menolak hasil pemilu presiden dan menyatakan menarik diri dari segala proses di KPU.

Pemilu Presiden 2014 diselenggarakan pada 9 Juli dan diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut dua.

Hasil rekapitulasi KPU Pemilu Presiden 2014 menunjukkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen dan Joko AWidodo-Jusuf Kalla mendapat 70.997.833 suara atau 53,15 persen

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement