REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan capres-cawapres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah menyatakan sikap tegas: menolak dan menarik diri dari proses rekapitulasi suara nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tim Hukum Prabowo-Hatta Firman Wijaya mengungkap prinsip Prabowo. "I will never surrender, saya tidak akan pernah menyerah kalau itu menyangkut kebenaran dan keadilan. Karena itu kami terus bergerak," kata Firman, Kamis (24/7) malam di gedung DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Salah satu pertimbangan Prabowo-Hatta untuk menarik diri dari proses penghitungan suara karena mensinyalir adanya tindak pelanggaran dan kecurangan dalam pelaksanaan pemilu.
Tim Prabowo-Hatta mengklaim mempunyai data kuat dan sahih tersimpan di Pusat Tabulasi Data yang ada di gedung DPP PKS. Berpegang pada data-data ini, Tim Prabowo-Hatta menyusun langkah hukum, pun langkah politik.