Kamis 24 Jul 2014 14:45 WIB

Prabowo Tetap 'Pemenang' Pilpres 2014, Ini Alasannya

Prabowo Subianto menyapa relawan saat akan meninggalkan rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Prabowo Subianto menyapa relawan saat akan meninggalkan rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan, meskipun kalah tetapi Prabowo Subianto tetap bisa dianggap menang karena selisih perolehan suara yang tipis dengan Joko Widodo.

"Meski kalah, Prabowo tetap menang. Dengan dihajar isu pelanggaran HAM, dia berhasil memperoleh selisih suara tipis dengan Jokowi. Bagaimana pun ini sebuah prestasi bagi Prabowo," kata Firman Noor dihubungi di Jakarta, Kamis.

Di sisi lain, Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta terkesan "didewakan" bahkan sampai ada survei yang mengatakan akan menang Pemilu Presiden 2014 dengan selisih suara 30 persen.

Namun, dalam waktu yang relatif singkat, yaitu hanya tiga bulan sejak Pemilu Legislatif 2014, Prabowo berhasil mengejar selisih suara yang tipis dengan Jokowi.

"Karena itu, hasil akhir pilpres bisa dikatakan sebagai kegagalan Jokowi mempertahankan citra, tetapi di sisi lain keberhasilan tim Prabowo 'menjual' calonnya. Menurut saya itu sudah sebuah prestasi," tuturnya.

Terkait sikap Prabowo yang menarik diri dari proses di KPU, Firman mengatakan memang aneh tetapi bisa dipahami sebagai cara untuk menunjukkan bahwa penyelenggaraan pemilu bermasalah.

"Sikap Prabowo memang aneh karena biasanya bila tidak terima dengan hasil pemilu, seorang calon akan memperjuangkan ke Mahkamah Konstitusi. Mungkin dia mengambil sikap itu supaya situasi tidak menjadi panas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement