Ahad 13 Jul 2014 20:22 WIB

Masa Depan Koalisi Prabowo-Hatta Suram?

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Citra Listya Rini
Prabowo Hatta
Prabowo Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana sebagian besar elite Partai Gollkar untuk merapat dan mendukung Jokowi-JK membuat peta di internal Koalisi Merah Putih di ambang ketidakjelasan masa depan. Hal ini kemungkinan akan diikuti oleh partai lain yang sejak awal tidak terlalu nyaman dengan model koalisi yang dibangun.

"Beragam kepentingan partai koalisi tersebut membuat skema koalisi yang dibangun diprediksi rapuh dan bubar di tengah jalan," kata Pakar Politik Universitas Padjajaran (Unpad), Muradi kepada Republika Online, Ahad (13/7).

Hitung cepat memposisikan pasangan Jokowi-JK unggul dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta. Koalisi merah putih akan terpolarisasi dalam tiga kepentingan yang berbeda.

Pertama, partai-partai politik yang ingin menggolkan pasangan Prabowo-Hatta dengan berbagai cara, yakni Gerindra dan PAN. Kedua partai ini dianggap yang paling berkeringat dan berupaya memenangkan pasangan nomor satu tersebut.

"Diprediksi dua partai ini akan bertahan dan memilih berbeda dengan partai yang mengusung Jokowi-JK," ujar Muradi.

Kedua, partai-partai yang menegaskan asal bukan PDI Perjuangan dan Jokowi-JK, yakni PKS dan Partai Demokrat. Meski berbeda alasan terkait dengan itu, namun kedua partai ini enggan menyokong kepemimpinan pasangan nomor dua bila terpilih menjadi pemenang.

Apalagi sejak awal Jokowi dan PDIP enggan melakukan kerja sama dengan dua partai tersebut. Diprediksi PKS dan Demokat akan memilih untuk di luar pemerintahan dan menjadi oposisi di parlemen bergabung dengan Gerindra dan PAN.

Polarisasi yang ketiga adalah partai-partai yang sedari awal kehilangan momentum untuk mencalonkan kader internalnya dan memilih menyokong nomor satunya karena alasan pragmatisme. Kedua partai ini diprediksi akan merapat dan menyokong Jokowi-JK bila pasangan nomor dua tersebut menjadi pemenang pada pilpres ini. 

Secara kalkulasi politik, kedua partai ini mudah membangun komunikasi politik dengan Jokowi-JK dan koalisi partai pendukungnya. Faktor Ginandjar Kartasasmita dan Luhut Binsar Panjaitan yang menyokong Jokowi-JK dan Hamzah Haz di PPP akan memuluskan jalan kedua partai ini mengalihkan dukungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement