Sabtu 12 Jul 2014 01:20 WIB

Lembaga Survey Pernah Salah

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Esthi Maharani
Tantowi Yahya
Foto: Musiron/Republika
Tantowi Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya mengingatkan lembaga survey tidak besar kepala dan merasa paling benar. Sebab, hasil survey pun bisa salah bahkan meleset jauh dengan real count.

Lembaga-lembaga survei pernah melakukan kesalahan dalam memperidiksi perolehan suara partai politik saat pemilu legislatif. Mereka bahkan juga gagal memprediksi pemenang pilkada DKI Jakarta pada 2012.

"Teman-teman itu lupa kebanyakan lembaga survei pernah salah total dalam memprediksi perolehan suara partai-partai dalam pileg kemarin," ujarnya, Jumat (11/7).

Dalam pilkada DKI Jakarta pada 2012, banyak lembaga survey yang memenangkan Fauzi Bowo sebagai calon incumbent. Prediksi survey yang mengatakan pilkada DKI Jakarta bisa satu kali putaran pun dimentahkan.

Hal yang sama juga terjadi ketika pileg pada April lalu. Kala itu, ada beberapa partai yang menjadi kuda hitam sehingga memperoleh suara yang tidak pernah diprediksi. Yakni PKB yang sukses berada di lima besar partai politik besar dengan suara terbanyak.

Karena itu, ia mengingatkan tidak boleh ada pihak manapun, termasuk lembaga survey yang bisa mengklaim kebenaran mutlak. Sebab, kebenaran mutlak hanya militik Allah SWT.

"Kebenaran absolut itu hanyalah milik Allah SWT," ujarnya.

Sebelumnya Burhanuddin mengklaim lembaga-lembaga survei yang memenangkan Jokowi-JK tidak mungkin melakukan kesalahan. Apabila KPU tidak memenangkan pasangan Jokowi-JK maka KPU telah melakukan kesalahan dan kecurangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement