Selasa 08 Jul 2014 13:12 WIB

Tim Prabowo-Hatta: Keberpihakan AS Sudah Terang-terangan

Rep: c57/ Red: Mansyur Faqih
Petugas Satpol PP mencopot baliho alat peraga kampanye (APK) capres-cawapres pasangan Prabowo-Hatta di jalan A. Yani, Kota Kediri, Jawa Timur, Ahad (6/7).
Foto: antara
Petugas Satpol PP mencopot baliho alat peraga kampanye (APK) capres-cawapres pasangan Prabowo-Hatta di jalan A. Yani, Kota Kediri, Jawa Timur, Ahad (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menilai, kalangan asing sudah menyatakan keberpihakannya secara terang-terangan. Khususnya Amerika Serikat (AS).

"Mereka tahu Prabowo-Hatta tidak bisa disetir asing. Padahal, Prabowo-Hatta tidak antiasing, bahkan mengundang kemitraan yang akrab dengan pihak asing mana pun," ujar tim sukses bidang kebijakan dan program Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo saat dihubungi Republika, Selasa (7/7) siang. 

Namun, katanya, kemitraan yang ditawarkan harus sejajar. Artinya, berdiri sama tinggi duduk sama rendah dan adil dalam pembagian keuntungan. 

Menurut Dradjad, Indonesia sering dirugikan oleh kontrak yang tak adil. Kontrak itu tentu akan dikoreksi oleh Prabowo-Hatta, termasuk melalui renegosiasi dan hilirisasi. 

Menurut dia, kalangan asing ingin terus menjadikan Indonesia sebagai sapi perahan, bukan mitra sejajar. "Jadi, wajar kalau pihak asing anti-terhadap Prabowo-Hatta," tegas Dradjad.

Jelang pilpres, Google dinilai sudah berpihak kepada pasangan capres tertentu. Perusahaan internet asal AS menayangkan iklan yang isinya menyerang salah satu capres-cawapres.  

Padahal, dalam laman peraturan periklanannya, Google menegaskan tidak menerima segala bentuk iklan dan konten yang berhubungan dengan politik. 

Apalagi, saat ini proses pilpres tengah memasuki masa tenang hingga hari pemungutan suara pada 9 Juli mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement