Senin 07 Jul 2014 21:37 WIB

Tim Jokowi-JK Selidiki Dugaan Pengerahan Kopassus pada Pilpres

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Zuhairi Misrawi
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Zuhairi Misrawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Zuhairi Misrawi mengatakan, ada ketidaknetralan TNI pada pilpres 2014.

Pria yang akrab disapa Gus Mis tersebut mengaku mendapat laporan adanya anggota Kopassus yang mengerahkan warga untuk memilih capres tertentu.

"Kami dapat laporan dari masyarakat ada pengerahan Kopassus terjadi di Kuningan, Indramayu, Kediri, dan Banten," ujar dia dalam konferensi pers di Media Center Jokowi-JK, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/7).

Menurut Gus Mis, laporan mengenai pengerahan Kopassus itu sudah dia terima sejak pekan lalu. Diduga, aksi tersebut kini sudah makin meluas.

Dia mengatakan, sedang mengumpulkan bukti fisik terkait dugaan tersebut. Apabila bukti sudah terkumpul, kasus ini akan dibawa ke ranah hukum.

"Kami minta pada tentara agar betul-betul netral. Karena ini sangat mengganggu proses demokrasi," ucap dia.

Sebelumnya, ketidaknetralan TNI terungkap saat munculnya kasus Babinsa. Ada anggota Babinsa yang diduga mengerahkan masyarakat di Jakarta Pusat untuk memberikan suaranya pada capres tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement