Kamis 19 Jun 2014 14:24 WIB

Kubu Jokowi-JK Bantah Janjikan Papua Merdeka

Masyarakat Papua mengenakan pakaian adat menggelar aksi sebagai dukungannya terhadap Jokowi di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (18/5).
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Masyarakat Papua mengenakan pakaian adat menggelar aksi sebagai dukungannya terhadap Jokowi di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tim Rumah Koalisi Indonesia Hebat Jokowi-JK membantah kalau Papua akan merdeka jika pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu terpilih dalam pilpres 2014.

"Kampanye hitam untuk menjatuhkan pasangan calon nomor urut dua itu berembus dari orang per orang dan beredar luas di Kota Rusa," kata Ketua Rumah Koalisi Indonesia Hebat Jokowi-JK, Ady Muslimin, Kamis (19/6).

Karenanya, Rumah Koalisi Indonesia Hebat di Merauke melakukan aksi antisipasi. Antara lain, dengan membagikan selebaran dan advokasi melalui media massa kalau kampanye hitam tersebut tidak benar.

"Isu itu telah membuat masyarakat khawatir dan takut. Ini juga menunjukkan masyarakat masih terperangkap dalam dikotomi kepemimpinan negara yang dipimpin oleh sipil dan militer," ujarnya.

Muslimin tidak menampik kalau kampanye hitam akan sangat berpengaruh pada pemilih di Papua. Namun kampanye tersebut bisa menjadi bumerang yang mencoreng yang menyebarkan.

"Kami menolak kampanye hitam, karena itu kami juga melakukan advokasi melalui media massa, selebaran. Kemudian juga pembekalan kepada relawan-relawan sebelum mereka kembali ke kampung atau distrik masing-masing," katanya.

Direktur Yayasan Matahari Kehidupan itu menambahkan kampanye menyesatkan itu telah menciptakan teror bagi warga di pedalaman Merauke.

"Kami menilai bahwa kampanye hitam seperti ini sangat menyesatkan dan menebarkan teror di masyarakat, khususnya bagi warga ekstransmigrasi dan warga pendatang di Merauke," kata dia.

Menurut Muslimin, Panwaslu semestinya menyelidiki kampanye yang telah mencoreng Jokowi-JK itu. "Panwaslu mau pun kepolisian harus menyikapi dan menyelidiki teror ini. Menurut kami, isu ini adalah teror yang menimbulkan perasaan khawatir dan takut di masyarakat," tuturnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement