Kamis 19 Jun 2014 13:53 WIB

Massa Jokowi-JK Dianggap Brutal

Massa pendukung Jokowi-JK di Cilacap, Jawa Tengah
Foto: ap
Massa pendukung Jokowi-JK di Cilacap, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menilai, situasi keamanan jelang pilpres semakin rawan. Berbagai aksi kekerasan dan brutal mulai tampak, khususnya di daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. 

"Kemarin (Rabu, 18/6) hanya ingin menyeberang jalan di depan kampusnya, mahasiswa UII di Yogya dipukuli massa kampanye Jokowi-JK hingga masuk rumah sakit. Sementara di Solo, Jepara dan beberapa daerah di Jawa Tengah spanduk Prabowo-Hatta yang jumlahnya tidak banyak dibanding spanduk Jokowi-JK disobek dan dirusak," kata penasehat tim pemenangan Prabowo-Hatta Jawa Tengah, Suryo Prabowo, Kamis (19/6).

Menurutnya, sikap brutal tim pendukung Jokowi-JK tersebut merupakan cermin dari model kepemimpinan rezim preman. "Preman dikumpulkan, yang bertato disuruh lepas baju, naik motor tanpa helm dengan suara knalpot sangat keras mengelilingi kota. Ini intimidasi dan teror nyata bagi rakyat," paparnya. 

Ia menilai, cara ini mirip model komunis yang memaksakan kehendak dan menghalakan segala cara untuk kekuasaan. "Komunis setingkat lebih berbahaya dari fasis. Cara melawannya tidak bisa dengan turun ke jalan. Kerusuhan itu yang mereka harapkan. Semakin mereka brutal semakin dekat kemenangan Prabowo-Hatta. Karena itu jangan lengah dan kendor dalam melakukan kampanye dari rumah ke rumah untuk menggenggam hati rakyat," himbaunya.

Suryo menjelaskan, berbagai aksi brutal yang melibatkan preman di DIY-Jateng merupakan indikasi tim Jokowi-JK mulai panik. Karena, capres dan cawapres yang mereka usung terindikasi banyak masalah. 

"Kasus korupsi bus Transjakarta, maladministrasi taman BMW, money politic bagi uang untuk disumbangkan kembali. Belum lagi dugaan intervensi ke KPK dan Jaksa Agung. Ini bukan fitnah, ada fakta atau saksinya. Sementara ke Prabowo, mereka cuma memfitnah tanpa fakta atau saksi," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement