Rabu 18 Jun 2014 18:50 WIB

Di Madura, JK Bantah Akan Angkat Menag dari Syiah

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Jusuf Kalla (kiri) menyalami mantan Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman (kanan), di Pesantren As-Zubair, Pamekasan, Jatim, Rabu (18/6).
Foto: antara
Jusuf Kalla (kiri) menyalami mantan Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman (kanan), di Pesantren As-Zubair, Pamekasan, Jatim, Rabu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Cawapres nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK) mengusung pentingnya pendidikan aqidah-akhlak untuk program kerja kepemerintahannya. Upaya tersebut dinilai sejalan dengan revolusi mental yang menjadi target pembangunan manusia ke depan.

"Pendidikan akan menjadi program utama kami jika terpilih," kata JK saat bertemu dengan ribuan santri dan relawan di An-Nuqayah Sumenep, Madura, Jatim, Rabu (18/6).

Ia mengatakan, Indonesia memiliki semua prasyarat untuk maju. Karenanya, yang dibutuhkan hanya pendidikan yang berahklak baik.

Pada kesempatan itu ia juga membantah berbagai isu dan kampanye negatif yang ditujukan kepada pasangan Jokowi-JK. Seperti akan mengangkat menteri agama dari kalangan Syiah. "Selama saya ada di pemerintahan hal itu tidak akan terjadi. Sebab, saya adalah seorang NU, jadi isu tersebut adalah tudingan semata," ujar dia.

Pengasuh pondok pesantren An-nuqayah Guluk-guluk, Sumenep, Kyai Basyir menitipkan tiga pesan utama kepada 'JK. Pertama, meningkatkan aqidah ahklak melalui pendidikan. Kedua, tetap menjaga keamanan negara. 

Ketiga, kata dia, capres dan cawapres terpilih harus melindungi rakyat miskin dengan meningkatkan kesejahteraan dan memajukan ekonomi. Usai berdialog dan bertemu Kyai Basyir, JK melanjutkan kampanyenya ke pondok pesantren Az-Zubair Sumber Anyar, Pamekasan.

JK hari ini melakukan kampanye di wilayah Madura, Jawa Timur (Jatim). Tempat pertama yang ia kunjungi adalah makam ulama besar Bangkalan, Syech Syaichona Cholil dan mendatangi Ponpes Nurul Cholil. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan dengan helikopter menuju sejumlah wilayah lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement