Sabtu 14 Jun 2014 12:13 WIB

Obor Rakyat: Megawati Punya Hak Jawab

Obor Rakyat
Obor Rakyat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemimpin Redaksi Tabloid "Obor Rakyat" Setiyardi Budiono menegaskan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki hak jawab untuk mengklarifikasi segala pemberitaan yang diangkat Tabloid Obor Rakyat jika dianggap tidak benar.

"Megawati bisa klarifikasi bicara ke saya jika apa yang kami tulis dalam judul yakni Jokowi Capres Boneka tidak benar," kata Setiyardi dalam diskusi Sindo Trijaya di Cikini, Jakarta, Sabtu.

Setiyardi yang mengaku bekerja sebagai salah satu asisten Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah dan Komisaris di perusahaan BUMN, PTPN VIII mengaku penerbitan Tabloid Obor Rakyat sama sekali tidak terkait institusinya.

Dia juga menekankan tidak memiliki kepentingan memihak salah satu pasangan capres tertentu, dan bersikeras menyatakan tabloidnya merupakan produk jurnalistik yang menurutnya sebagai buah kebebasan berekspresi kalangan pers di era reformasi saat ini.

Dia mempersilahkan apabila Dewan Pers menyebut Tabloid Obor Rakyat haram secara jurnalistik, dia juga siap jika dirinya dilaporkan melalui institusi hukum.

Lebih jauh dia menjelaskan motivasinya menerbitkan Tabloid Obor Rakyat lantaran dia dan redaksi di sana memandang ada sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia yang akses informasi internetnya kurang baik.

Oleh karena itu, dia mengaku mencoba mengangkat hal-hal yang berkembang di media sosial tentang Jokowi dan menyampaikannya melalui Tabloid Obor Rakyat yang menurutnya dicetak 100.000 eksemplar setiap edisinya dengan menggunakan mayoritas uang pribadi.

Terkait pendistribusiannya yang banyak dilakukan kepada pondok pesantren, Setiyardi berdalih lantaran pondok pesantren kurang memiliki akses internet.

Sedangkan mengapa memilih mengupas hanya tentang Jokowi, dia beralasan bahwa pada edisi pertama Obor Rakyat diterbitkan bulan Mei, saat itu baru Jokowi yang mendeklarasikan diri sebagai capres.

Selain itu sebagai pemilik KTP DKI Jakarta, dirinya memiliki kepentingan untuk mengkritisi langkah Jokowi meninggalkan Jakarta dengan mencalonkan diri sebagai capres.

"Dulu Pak Jokowi dalam kampanye calon Gubernur DKI Jakarta mengatakan berjanji akan menyelesaikan tugasnya. Jadi apa yang tertulis dalam tabloid ini bukan fitnah. Kalau soal judulnya 'Capres Boneka', itu kesimpulan redaksi dari berbagai informasi yang berkembang di media sosial," kilah Setiyardi.

Ketika ditanya apakah dirinya akan mengkritisi pula pasangan capres lainnya yakni Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Setiyardi menjawab akan melakukannya apabila masih memiliki kemampuan finansial untuk membiayai penerbitan.

Setiyardi lalu dicecar wartawan mengenai alamat redaksi dan anggota redaksi yang dituliskan dengan nama samaran.

Menjawab hal itu Setiyardi berkilah dirinya kesulitan mencari tempat yang bisa dijadikan kantor.

Dia juga mengatakan bahwa dalam Tabloid Obor Rakyat hanya ada dia sebagai pemred merangkap wartawan dan asistennya yakni Darmawan yang saat ini bekerja di salah satu media "online" atau daring (dalam jaringan).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement