Jumat 13 Jun 2014 15:34 WIB

Kampanye Merakyat Ala Prabowo di Cililin

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Capres nomor urut satu Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya
Foto: antara
Capres nomor urut satu Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Capres koalisi Merah Putih Prabowo Subianto memilih kawasan Cililin, Bandung, Jawa Barat, sebagai tempat untuk bersosialisasi pada masa kampanye, Jumat (13/6). Ia datang dengan menggunakan helikopter bersama beberapa tokoh lainnya.

Prabowo datang bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta. Tampak juga politikus Partai Golkar Rizal Mallarangeng. Di sana, Prabowo disambut Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher). Prabowo sempat berkeliling di Jalan Cipelem, Desa Rancapanggung.

Warga di Desa Rancapanggung sangat antusias menyambut kedatangan Prabowo. Mulai dari anak kecil, orang tua berebut untuk bersalaman dengan mantan Danjen Kopassus itu. 

Prabowo sempat berkunjung ke warung kemudian bertegur sapa dengan masyarakat di sana. Jalanan yang masih berupa tanah dan becek harus dilewati rombongan Prabowo. Di lapangan Rancapanggung sebenarnya sudah tersedia panggung kecil untuk menyambut kedatangan Prabowo.

Namun karena sudah mendekati waktu shalat Jumat, Prabowo dan rombongan harus bergegas menuju Masjid Besar Al-Hikam, Kecamatan Cililin. Kehadiran Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu langsung menarik perhatian masyarakat di sana.

Prabowo datang saat adzan berkumandang. Ia pun langsung wudhu dan masuk ke dalam masjid. Selepas shalat, terdengar pengumuman yang meminta Prabowo untuk memberikan sambutan di dalam masjid. Namun, ia meminta agar sambutan itu dilakukan di luar lokasi masjid, tepatnya di Alun-alun Cililin.

Prabowo sempat tertahan saat akan keluar masjid karena warga yang antusias. Bahkan ada yang merasa kecewa karena tidak bisa bersalaman dengan capres nomor urut 1 itu. Di tengah 'kepungan' warga, Prabowo berjalan ke tempat memberikan sambutan. Tempatnya berupa panggung kecil dengan tinggi sekitar setengah meter.

Tempat berpijak Prabowo dan rombongan itu berada di depan warung-warung. Angkutan umum pun biasa ngetem di tempat itu. Soundsystem sederhana sudah terpasang.

"Saudara-saudara sekalian, terima kasih atas sambutannya. Kami datang hari ini untuk melihat keadaan saudara-saudara," kata Prabowo. Suaranya sempat muncul tenggelam karena soundsystem tidak berjalan dengan baik.

Anis dan Aher tampak berdampingan dengan Prabowo. Ia kembali mengucapkan apresiasi atas sambutan dari masyarakat di sana. Teriakan 'Prabowo presiden' kerap terdengar.

"Terima kasih atas sambutan yang sangat baik. Maap merepotkan, nanti lalu lintas terhenti. Kami sangat gembira berada di tengah-tengah saudara sekalian, rakyat Cililin, rakyat Jawa Barat," ujarnya.

Aher sempat turut memberikan sambutan. Ia berharap warga Cililin dan warga Jawa Barat akan memberikan dukungan untuk Prabowo-Hatta Rajasa pada pilpres mendatang. "Nomor sabaraha anu paling sae? Nomor sabaraha? Hiji! (Nomor berapa yang paling bagus? Nomor berapa? Satu)," kata Gubernur Jawa Barat itu.

Aher mengatakan, pemilihan Cililin sebagai tempat kampanye merupakan keputusan tim pemenangan nasional Prabowo-Hatta. Tim kampanye daerah hanya mengkoordinasikan kegiatan kampanye supaya berjalan dengan baik. "Sehingga kampanye seperti tadi. Kampanye murah meriah, tidak ada panggungnya, tetapi masyarakat tetap ramai," kata dia.

Menurut Aher, kampanye dengan mengerahkan massa memang perlu sesekali dilakukan. Namun, sosialisasi dan pendekatan ke masyarakat secara langsung harus dilakukan. Sehingga masyarakat bisa mengetahui Prabowo. 

"Yang jelas ini kampanye sangat baik, merakyat, Pak Prabowo dikenal dekat dengan masyarakat. Ternyata memang kesan jauh dengan masyarakat tidak ada sama sekali," ujar dia.

Aher mengatakan, selama ini Prabowo dikenal sebagai sosok yang tegas. Namun ada kesan juga purnawirawan TNI itu galak. 

"Masyarakat akan tahu sendiri kan mana ada wajah galaknya. Tentu tegas beda dengan galak. Galak itu lain sama sekali dengan tegas. Tegas itu ada dalam sikap. Ketika harus bersikap di situ perlu ketegasan, di situ perlu orang yang berani bertanggung jawab mengambil risko," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement