Kamis 05 Jun 2014 19:21 WIB

Soal Babinsa, Jubir Prabowo-Hatta: Buktikan, Tangkap, Laporkan

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
  Calon presiden Prabowo Subianto menyapa warga di Astana Anyar, Kota Bandung, Kamis(5/6). (foto: Septianjar Muharam)
Calon presiden Prabowo Subianto menyapa warga di Astana Anyar, Kota Bandung, Kamis(5/6). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa membantah telah menggerakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk membantu pemenangan. Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Mayjen (Purn) Sudrajat mendukung untuk mengusut apabila ada indikasi gerakan tersebut.

"Andai kata ada, buktikan, tangkap, laporkan. Saya yakin panglima TNI akan ambil tindakan tegas," kata Sudrajat di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Kamis (5/6). 

Sudrajat membantah apabila ada tim pemenangan Prabowo-Hatta yang telah mengarahkan Babinsa untuk memberikan bantuan dalam pemenangan.

Sudrajat memang tidak memungkiri ada pensiunan militer di tim Prabowo-Hatta. Namun pensiunan tidak mempunyai kekuatan untuk menggerakan prajurit aktif. "Termasuk pada jajaran rendah dan mereka tidak punya kewenangan komando," kata dia.

Selain itu, Sudrajat meyakini para pensiunan juga masih mempunyai jiwa sapta marga. Karenanya, tidak ada upaya untuk menyeret para junior yang masih aktif untuk terlibat dalam politik praktis. 

"Karena sebetulnya yang dulu mendidik mereka sekarang netral adalah kita-kita yang pensiun ini, termasuk saya," ujar mantan dubes RI di Tiongkok itu.

Ia mengaku terlibat mempromosikan TNI untuk netral. Bahkan, ikut juga dalam penyusunan Undang-Undang TNI yang menegaskan tentara untuk netral. "Dalam undang-undang TNI disebutkan tentara profesional tidak berpolitik, tidak berbisnis. Itu penting," kata mantan kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI.

Mengenai dugaan adanya penggerakan Babinsa, Sudrajat menilai merupakan salah satu isu lama. Isu tersebut juga sempat muncul pada pemilu 2004 dan 2009. "Bahkan Babinsa itu dianggap ikut berpihak pada salah satu calon, dan bahkan mengajak beberapa rakyat. Isu itu selalu dikembangkan di setiap pemilu," ujar dia.

Sudrajat meyakini Panglima TNI telah memberikan instruksi pada jajarannya untuk tetap netral. Namun apabila ada upaya untuk menggerakan militer aktif, dia mendukung, untuk melakukan pengusutan. 

Ia berharap jangan sampai isu tersebut hanya menjadi bagian kampanye hitam. "Bagian dari pada isu-isu hitam yang disebarkan dalam masyarakat," kata dia.

Juru Bicara Tim Prabowo-Hatta Nurul Arifin mengaku belum mengetahui secara pasti mengenai adanya dugaan penggerakan Babinsa. Namun tim pasangan nomor urut 1 itu tidak memerintahkan itu. "Kemudian apakah itu betul terjadi. Kalau pun terjadi, apakah ini inisiatif pribadi. Karena tidak ada perintah itu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement