REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah petani yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) Bogor menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Mereka berharap adanya kemajuan agraria pada pemerintahan mendatang.
"Selama puluhan tahun kami menjadi petani, kami merasakan kesulitan akan tersedianya lahan, bibit pertanian dan pupuk," ujar Jayadi salah satu perwakilan kelompok tani dari Leuwiliang di Bogor, Selasa (3/6).
Menurut Jayadi, petani membutuhkan lahan pertanian yang memadai untuk digarap dan menghidupi keluarga.
Jayadi mengaku, tanah pertanian yang ia garap bukanlah miliknya. Melainkan tanah sewa dari pemilik yang bukan warga Bogor.
Sehari-hari ia bekerja memanen hasil lalu menjualnya langsung ke pasar. Hasil berjualan pertanian dikumpulkan untuk membayar sewa tanah.
Menurutnya, banyak lahan pertanian yang sudah dialihfungsikan menjadi perumahan, vila dan kawasan perkebunan kayu. "Kami yakin Jokowi-JK bisa membawa perubahan bagi para petani," ujarnya.
Hal senada disampaikan Anwar, ketua 12 Kelompok Tani Desa Karekel, Leuwiliang. Ia berharap presiden yang terpilih nanti dapat memperhatikan kesejahteraan pertani.
Ia mengeluhkan mengenai sulitnya mendapatkan bantuan untuk petani, lahan pertanian yang diambil alih, serta ketersediaan pupuk dan bibit yang sulit didapatkan.
"Kami melihat Jokowi memiliki visi dan misi yang berpihak kepada petani. Cara kerjanya nyata turun langsung ke lapangan. Kami yakin Jokowi bisa membawa perubahan di sektor pertanian," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih mengatakan, menargetkan kemenangan untuk pasangan Jokowi-JK sebesar 65 persen di wilayah Bogor.
Menurutnya, Jokowi adalah sosok yang jujur, sederhana dan merakyat sehingga banyak disukai oleh masyarakat.
"Program Jokowi sangat jelas memberdayakan petani, masyarakat membutuhkan apa, bagaimana kesejahteraan rakyat ini masuk dalam visi dan misinya," ujar Henry Saragih.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
