Selasa 27 May 2014 16:11 WIB

Jokowi Sindir Prabowo Soal Kursi Menteri

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Citra Listya Rini
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo kembali menegaskan komitmen partainya yang tidak mau mempraktikkan politik bagi-bagi kursi apabila berhasil memimpin pemerintahan.

Capres yang akrab disapa Jokowi ini lantas menyindir Prabowo Subianto yang belum apa-apa sudah menawari jabatan pada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

"Kita harus berani membangun tradisi baru. Kalau tidak ya akan terus kaya begini. Menterinya kurang malah ditambah menteri utama," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rakernas Partai Nasdem di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Selasa (27/5).

Menurut Jokowi, tradisi bagi-bagi kursi menteri tidak memberikan pembelajaran politik yang baik pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat akan menganggap bahwa tradisi yang sebenarnya tidak baik itu menjadi hal yang lumrah. Karenanya, Jokowi mengaku ingin mendobrak kebiasaan lama tersebut dengan sistem politik tanpa syarat.

Seperti diketahui, capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical), masuk dalam pemerintahan bila dia menang dalam pemilu presiden 2014. Prabowo menawarkan Ical jabatan menteri utama yang bertugas membawahi seluruh menteri di kabinetnya. 

"Nanti ada menteri utama senior yang bertindak secara operasional me-manage rencana besar dan mempercepat pembangunan. Alhamdulillah, beliau bersedia," kata Prabowo saat bertandang ke rumah Ical di Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (19/5).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement