Ahad 25 May 2014 15:56 WIB

Diserang Kampanye Hitam, Prabowo Tak Peduli

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Prabowo Subianto
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto menjadi sasaran kampanye hitam melalui media sosial. Kuasa Hukum Partai Gerindra Mahendradata mengatakan, Prabowo tidak peduli dengan upaya kampanye hitam tersebut.

"Pak Prabowo sama sekali tidak mau pusing dengan black campaign apa pun," kata Mahendradata di Gerindra Media Center, Jakarta Selatan, Ahad (25/5). 

Ia mengatakan, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tidak merasa terganggu dengan adanya serangan kampanye hitam.

Kepala Gerindra Media Center Ariseno Ridhwan mengatakan, Prabowo dan Gerindra tak peduli adanya kampanye hitam dari pihak lain. Prabowo dan Partai Gerindra pun tidak ingin melakukan serangan balasan. 

Ia mengatakan, Gerindra dan Prabowo menggunakan media sosial untuk menyosialisasikan visi misi dan program. "Instruksi ketua dewan pembina untuk meneruskan kampanye positif," kata dia.

Ariseno mengatakan, kampanye hitam yang muncul memang sudah melewati batas. Bahkan, ia menilai, sudah keterlaluan. Tim kuasa hukum Gerindra pun akan melakukan tindakan mengenai hal itu.

Rencananya kuasa hukum partai berlambang kepala Burung Garuda itu akan melaporkan akun twitter @SamadAbraham dan juga penyebaran video mengenai isi dalam akun tersebut ke Mabes Polri, pekan depan.

Akun @SamadAbraham, yang mengatasnamakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pernah berkicau mengenai sosok Prabowo dan upaya pencegalan capres Joko Widodo (Jokowi). Mahendradata kemudian menyebut adanya penyebaran video yang mereproduksi kicauan itu. 

Ia mengatakan, tindakan itu sudah melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Mahendradata menilai, upaya itu sudah menodai institusi dan pribadi dalam KPK, serta merupakan kejahatan umum. "Ini bukan masalah nama pribadi Pak Prabowo. Ini permasalahan kejahatan umum yang dibiarkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement