Jumat 23 May 2014 02:34 WIB

Dukung Jokowi, Ini Alasan Anies Baswedan

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Anies Baswedan
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awalnya sedikit sulit saat hendak menghubungi Rektor Universitas Pharamadina, Anies Baswedan. Beberapa kali operator telepon menjawab, nomor tersebut sedang sibuk. 

Namun, saat menjelaskan lewat pesan singkat, siapa saya dan apa keperluannya, ia pun langsung membalasnya. "Silakan telepon," kata Anies.

Republika ingin tahu alasan mantan peserta konvensi Partai Demokrat itu memilih untuk mendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Tokoh yang menduduki peringkat kelima hasil survei elektabilitas partai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut, kini menjabat sebagai juru bicara untuk pasangan itu.

"Kemarin, saya menerima telepon dari Pak Jokowi. Ia mengundang saya untuk membantu dalam perjalanan ke depan. Lalu Pak JK juga kembali memperjelas lewat teleponnya atas permintaan yang sama," kata Anies saat dihubungi Republika, Kamis (22/5).

Sebagai warga negara dan sebagai kawan baik keduanya, Anies menyatakan, siap untuk membantu.Ia mengingat kembali sejumlah pemikiran dan kegiatan yang pernah mereka jalankan bersama. 

Apalagi, dalam setiap dialog, ia kerap mendorong orang-orang baik untuk memasuki arena politik. Itu kenapa ia ingin membantu agar mereka bisa mendapatkan otoritas mengelola negara ini

Menurutnya, pasangan Jokowi-JK adalah kekuatan yang ideal. Mereka berdua tidak sepenuhnya kombinasi pembaharuan karena JK adalah tokoh senior dan pernah jadi wapres. 

Namun potensi untuk memunculkan terobosan terlihat lebih besar. Belum lagi, ada kesamaan misi mereka dengan apa yang ia programkan. Dengan latar belakang alasan tersebut, Anies bersedia membantu kedua kandidat tersebut.

"Semua ini berjalan amat cepat, tapi itulah hidup, kita memang selalu siap dan berani ambil pilihan lalu hadapi," ujar dia secara pasti.

Ia juga menganjurkan, publik yang nantinya sebagai pemilih harus melihat masalah Indonesia terlebih dahulu. Kemudian mencocokkan dengan rekam jejak para pasangan calon, kaji rencana kerjanya, kuasai informasi tentang mereka, dan kemudian menentukan pilihan. 

Anies melarang masyarakat untuk mencari figur yang sempurna. Sebab yang perlu dilakukan sekarang, kata dia, adalah membantu orang baik, bersih, dan punya komptensi.

Jokowi juga menilai, ada kesamaan rekam jejak yang jelas sebagai alasan memberikan mandat kepada Anies. Sayanya, pria asal Solo yang sebentar lagi dinonaktifkan sebagai Gubernur DKI Jakarta itu, tidak menjelaskan banyak motifnya memilih Rektor Universitas Pharamadina tersebut.

"Nanti pada waktunya akan kami sampaikan," kata Jokowi singkat saat ditemui di DPP Partai Kesatuan Persatuan Indonesia (PKPI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement