Senin 19 May 2014 23:55 WIB

Gedung Joang dan Semangat Perjuangan Jokowi-JK

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
  Pasangan Capres-cawapres PDIP Joko Widodo dan Jusuf Kalla mencium bendera merah putih saat deklarasi pasangan capres di Gedung Joang 45, Jakarta, Senin (19/5). (Republika/Tahta Aidilla)
Pasangan Capres-cawapres PDIP Joko Widodo dan Jusuf Kalla mencium bendera merah putih saat deklarasi pasangan capres di Gedung Joang 45, Jakarta, Senin (19/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan capres Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres  Jusuf Kalla (JK) memilih Gedung Joang 45 sebagai tempat deklarasi. Deklarasi capres-cawapres tersebut dilakukan di halaman gedung, yang juga memiliki nama Museum Joang 45, sesaat setelah adzan dzuhur berkumandang, Senin (19/5).

Tak ada panggung mewah yang digunakan sebagai tempat deklarasi. Tak ada juga tenda megah. Yang ada hanya sebuah panggung kecil dengan luas sekitar 2x3 meter yang digunakan sebagai tempat deklarasi. Di dekat panggung terdapat bendera Merah Putih. Bendera itu kemudian dicium oleh Jokowi-JK setelah deklarasi dilakukan sebagai wujud cinta Tanah Air.

Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka, yang ambil bagian sebagai pembawa acara dalam deklarasi tersebut mengatakan, Gedung Joang pernah digunakan oleh pasangan presiden dan wapres RI pertama sebagai tempat kaderisasi tokoh muda.

Sementara itu, ketika ditanya alasan memilih Gedung Joang sebagai tempat deklarasi, Jokowi tak langsung menjawab. Gubernur DKI Jakarta tersebut sempat terdiam lama sebelum akhirnya membuka mulut.

"Ya ke depan ini kita masih memerlukan sebuah kerja keras dan perjuangan keras dalam rangka memajukan bangsa negara, memperbaiki bangsa dan negara. Semangatnya ada di situ (Gedung Joang)," ujar Jokowi sebelum meninggalkan Balai Kota.

Dia kemudian menambahkan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat. Namun, pemerataannya yang belum ada. "Sehingga itu yang harus diperjuangkan," ujar suami Iriana tersebut.

Jokowi mengaku memilih sendiri Gedung Joang yang berlokasi di Jalan Menteng Raya 31 tersebut sebagai tempat deklarasi. Sebab, ia mengaku telah diberikan mandat penuh oleh Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri untuk memilih cawapresnya dan tempat deklarasi.

Gedung Joang pertama kali dibangun pada 1920-an. Gedung itu dulunya adalah sebuah hotel yang dikelola oleh keluarga LC Schomper, seorang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Jakarta. 

Baru ketika Jepang masuk ke Indonesia pada 1942-1945, hotel tersebut diambil alih oleh para pemuda Indonesia dan beralih fungsi sebagai kantor. Di kantor ini kemudian diadakan program politik untuk mendidik pemuda Indonesia pada 1942. Program pendidikan politik tersebut sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Jepang.

Saat ini, Gedung Joang telah beralih fungsi menjadi museum. Museum Joang pernah diresmikan pada 1974 oleh Presiden Soeharto setelah direnovasi. Di tempat ini tersimpan beragam koleksi foto dokumentasi dan lukisan yang menggambarkan perjuangan para pahlawan mulai era 1945-1950-an.

Di gedung ini juga dipamerkan mobil dinas resmi presiden dan wakil residen RI pertama yang dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2. Selain itu, ada pula mobil peristiwa pemboman di Cikini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement