Kamis 01 May 2014 15:08 WIB

PolcoMM: Golkar Bisa Sorongkan Priyo ke Prabowo

Prabowo dan Priyo Budi Santoso saat bertemu dalam kegiatan MKGR
Foto: .
Prabowo dan Priyo Budi Santoso saat bertemu dalam kegiatan MKGR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Heri Budianto mengatakan Priyo Budi Santoso dapat didorong oleh Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk bersanding menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto dalam Pilpres mendatang.

"Pertemuan ARB dengan Prabowo, maka ada sinyal kuat antara Prabowo dengan ARB, silahkan nanti Golkar mendukung cawapres aja, jadi artinya Priyo bisa didorong menjadi cawapres Prabowo," ujar Heri Budianto dalam diskusi "Membaca Peluang Poros Keempat : Mungkin atau Tidak?" di Jakarta, Kamis (1/5).

Ia mengatakan Priyo Budi Santoso adalah tokoh yang masih bisa membawa aspirasi atau sejalan dengan Ical. "Ical khan berhitung juga calon wakil presiden yang didorong itu adalah tokoh yang masih bisa membawa aspirasinya," ujar dia.

Setidaknya, lanjutnya, ada empat tokoh Golkar yang bisa menjadi cawapres untuk partai lain antara lain Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Priyo Budi Santoso dan Luhut Pandjaitan. "Untuk Akbar dan JK itu sulit untuk bisa sejalan dengan Ical karena punya basis akar rumput yang kuat dan pernah jadi ketua umum, maka Priyo dan Luhut itulah bisa didorong golkar untuk menjadi cawapres yang bisa sejalan dengan Ical," ujar dia.

Selain itu, Priyo Budi Santoso merupakan Presiden ICMI sehingga akan ada keterwakilan dari Islam dalam pasangan capres dan cawapres. "Sebenarnya mestinya Golkar konsisten bahwa mereka tidak biasa berada di luar pemerintahan, sehingga apabila Golkar memainkan skenario cawapres karena itu sangat seksi dengan JK dan Priyo dan Aburizal Bakrie bisa menjadi king maker aja untuk bicara realitas politik ini. Jadi Golkar itu harus peka terhadap situasi ini," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Emrus Corner, Emrus Sihombing mengatakan JK menempati peringkat teratas frekuensi pemberitaan yang mencapai 34 persen, disusul Priyo Budi Santoso 26 persen.

Di urutan berikutnya, ada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD (18 persen), mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung (12 persen), dan Ryamizard Ryacudu (6 persen).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement