Senin 14 Apr 2014 10:58 WIB

Koalisi Parpol Islam Bisa Repotkan Koalisi Nasionalis

Partai Islam
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Said Salahudin mengatakan, koalisi parpol berbasis massa Islam atau koalisi Islam-nasionalis tidak bisa dipandang remeh, dan dapat berpeluang menang dalam pilpres.

"Sebab, suara pemilih nasionalis akan terpecah ke Jokowi, Prabowo atau ARB, sedangkan pemilih dari kalangan Islam relatif akan lebih solid," ujar Said Salahudin di Jakarta, Senin (14/4).

Jadi, menurut dia, jika koalisi PKB, PAN, PKS, PPP, dan PBB benar-benar terealisasi, ini bisa merepotkan partai-partai nasionalis. Peta koalisi yang saat ini terbangun pun bisa menjadi berantakan.

"Katakanlah PDI-P tetap bisa berkoalisi dengan NasDem untuk mengusung Jokowi, tetapi mereka menjadi tidak mudah untuk mencari pendamping yang bisa mendongkrak Jokowi karena tokoh-tokoh Islam tadi sudah serempak menggelengkan kepala," kata dia.

Hal yang sama akan dialami oleh Gerindra dan Golkar. Kedua parpol itu akan pusing karena Prabowo dan ARB menjadi terancam kehilangan peluang menjadi capres.

"Penentunya kan tinggal Demokrat dan Hanura. Kalau Gerindra hanya berkoalisi dengan Demokrat saja, maka tentu tidak bisa memenuhi Presidential-Threshold. Mau tidak mau harus dibantu oleh Hanura. Kalau begitu ceritanya, maka Golkar juga menjadi tidak bisa mengusung ARB sendirian. Kalau Demokrat atau Hanura ke Golkar, maka Prabowo yang akan gagal mencalonkan diri," kata dia.

Gerindra pun diprediksi akan berkoalisi dengan Golkar bersama Demokrat dan Hanura. Selain itu, ia mengatakan kelompok Nasionalis yang dipelopori oleh PDI-P, Gerindra, dan Golkar akan lebih mengalami kerepotan apabila Demokrat dan Hanura memilih masuk kedalam koalisi partai berbasis massa Islam untuk membentuk koalisi Islam-Nasionalis.

"Kalau itu terjadi, maka Gerinda harus berkoalisi dengan Golkar untuk mengusung ARB-Prabowo atau sebaliknya," ujar dia. Ia menegaskan kalau peta politiknya seperti itu, koalisi parpol berbasis massa Islam atau koalisi parpol Islam-Nasionalis tidak bisa dipandang sebelah mata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement