Rabu 09 Apr 2014 17:53 WIB

Ini Penjelasan Soal Jokowi Effect Ternyata Kurang 'Ngefek'

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Joko Sadewo
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pendukung Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi spontan mendukung pencalonan Gubernur Jakarta itu sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak risau dengan fenomena Jokowi effect yang kurang optimal mendongkrak suara PDIP. Di luar faktor Jokowi, PDIP menilai ada faktor lain yang menentukan perolehan suara mereka di pemilu legislatif 2014.

"Banyak faktor yang bekerja," kata Wakil Sekretaris Jendral DPP PDIP, Hasto Kristianto kepada wartawan di kediaman Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (9/4).

Hasto menjabarkan ada setidaknya dua faktor yang membuat fenomena Jokowi effect kurang optimal. Faktor pertama menyangkut politik uang (money politic) di berbagai daerah. Hasto menyatakan di tengah kemiskinan yang melanda berbagai daerah, money politic sangat menentukan perolehan suara partai. "Kami menerima laporan begitu banyak soal money politic yang terjadi di lapangan," ujar Hasto.

Faktor kedua, kata Hasto, menyangkut sosialisasi pemilu yang kurang optimal. Kondisi ini, imbuhnya, diperparah dengan persoalan DPT yang masih terjadi hingga masa-masa akhir pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014. "Kemudian sosialisasi, begitu banyak persoalan yang menyangkut DPT," ujarnya.

Meski kurang optimal, Hasto menyatakan Jokowi effect memberi pengaruh terhadap kenaikan suara PDIP. "Karena memang sejalan kenaikan elektabilitas PDIP dengan deklarasi (pencapresan) Jokowi sejalan," katanya.

Hasto menyatakan PDIP akan tetap mengapresiasi kinerja penyelenggara pemilu. Khususnya para petugas di TPS yang bekerja di daerah-daerah. "Mendistribusi surat suara di daerah-daerah luar biasa," ujarnya.

Berdasar hitungan sementara Quick Count sejumlah lembaga survei, ternyata perolehan suara PDIP belum mampu mencapai di atas 20 persen. Padahal sejauh ini diyakini Jokowi Effect akan memberi efek signifikan bagi suara PDIP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement