Kamis 27 Mar 2014 13:15 WIB

Pegiat HAM AS: Prabowo Tak Pernah Diinvestigasi

Rep: Stevy Maradona/Gita Amanda/ Red: Joko Sadewo
Edisi harian International New York Times yang memuat liputan capres Prabowo Subianto.
Edisi harian International New York Times yang memuat liputan capres Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sasaran kritikan pegiat HAM Amerika Serikat (AS). Menurut mantan direktur program Human Right First, Matthew Easton, Prabowo tak pernah diinvestigasi terkait pelanggaran HAM yang dilakukan.

"Masalah utama Prabowo adalah dia tidak pernah diinvestigasi. Tidak pernah dihukum, terkait pelanggaran HAM yang pernah ia lakukan," kata Easton dalam artikel berjudul 'Candidate's run raises rights concerns'

yang diturunkan International New York Times edisi Asia, Kamis (27/3). Karena itu, Easton mendesak agar ada investigasi serius soal rantai komando Prabowo dengan pelanggaran HAM.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto jadi sorotan internasional. Harian International New York Times edisi Asia Kamis menurunkan berita serta foto Prabowo di halaman satu mereka. Isi berita itu menyiratkan kekhawatiran pegiat HAM soal masa lalu Prabowo yang pernah menculik aktivis.

Wartawan International New York Times, Joe Cochrane, menulis Prabowo ikut ambil bagian dalam salah satu episode tergelap HAM di Indonesia. "Pencalonan Prabowo mengundang kekhawatiran dari pegiat HAM dalam

negeri dan internasional karena sebelumnya Komnas HAM Indonesia pernah merekomendasikan Prabowo untuk disidang terkait penculikan aktivis prodemokrasi di akhir 1990-an," demikian Cochrane.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement