Kamis 24 Jul 2014 12:40 WIB

Kadin NTT: Jokowi-JK Segera Wujudkan Tol Laut

Jokowi (kiri)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Jokowi (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua Kamar Dagang dan Industri Nusa Tenggara Timur Abraham Paul Lyanto berharap calon presiden dan wakil persiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla segera mewujudkan tol laut untuk mempercepat pembangunan ekonomi di provinsi kepuluan itu.

"Sekiranya nanti setelah dilantik, harapan percepatan pembangunan ekonomi di wilayah timur termasuk NTT sebagai provinsi kepuluan dengan membangun tol laut bisa segera direalisasikan," kata Paul Lyanto di Kupang, Kamis.

Paul Lyanto mengatakan itu menjawab harapan yang bisa disampaikan oleh seluruh pengusaha yang tergabung dalam Kadin daerah itu, terhadap sosok presiden dan wakil presiden yang baru nanti.

Menurut dia, janji kampanye calon presiden dan wakil presiden usungan PDI Perjuangan, NasDem, PKB, Hanura dan PKP Idonesia itu, yang tertuang rapih dalam visi dan misi bidang peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat itu, harus benar-benar diwujud nyatakan untuk membawa dampak kemajuan.

Hal itu, kata dia, karena paket calon presiden dan wakil sangat melihat potensi Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki banyak potensi sumber daya baik di laut maupun di darat yang patut dikembangkan dengan arus lintasan lautnya.

Karena itulah, pengembangan arus lintas laut melalui tol laut, patut mendapatkan respon positif, untuk bisa segera diimplementasikan. "Saya kira Nusa Tenggara Timur juga patut mendapatkan imbas pengembangan tol laut itu," katanya. (Baca: Status Jokowi Disebut 'Belum' Presiden Terpilih)

Sebagai provinsi kepuluan, kata anggota DPD RI periode 2009-2014 dan terpilih kembali untuk periode 2014-2019 itu, pengejawantahan tol laut, penting untuk membuka akses transportasi laut antarpulau di daerah itu, yang memiliki sejumlah potensi sumber daya yang mumpuni.

Pembangunan infrastruktur dermaga di setiap pulau (daerah kabupaten) dengan fungsi dan karakteristik masing-masingnya, akan sangat membantu percepatan pelaksanaan tol laut yang dimaksud Jokowi-JK. Hal yang sama, lanjut dia, juga jika dilakukan peningkatan dan penambahan armada laut, baik dari aspek kuantitas dan kualitasnya. "Kita butuh semua itu untuk kepentingan mempercepat dan membuka akses perhubungan di daerah ini, untuk kemajuan," katanya.

Semuanya itu, kata Paul Lyanto, sangat membutuhkan kerja besar dengan anggaran besar, karenannya butuh intervensi pemerintah pusat, untuk kepentingan perwujutan kesejahteraan masyarakat di daerah dan negara ini, sebagaimana yang diharapkan juga oleh Jokowi-JK dalam visi dan misinya.

"Saya sangat yakin, jika semua itu (tol laut) itu dilakukan, maka NTT akan ikut berkembang dan nilainya sangat signifikan," katanya.

Dia juga mengatakan, janji kampanye tol laut yang disampaikan oleh Jokowi-JK, bukanlah janji hampa tanpa ada bukti. Sosok Jokowi-JK yang adalah juga berlatar belakang pengusaha, akan merealisasi hal itu, untuk kepentingan masyarakat banyak. "Dua figur ini adalah figur jujur dan berkomitmen tinggi, punya integritas untuk melaksanakan apa yang menjadi janjinya untuk kepentingan masyarakat di negeri ini," kata Paul Lyanto.

Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla memiliki visi misi berjudul 'Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian', yang dimulai dengan konstitusi sebagai landasan, juga tiga problem pokok bangsa, yaitu, Merosotnya kewibawaan negara, melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional dan merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.

Sedangkan visinya, terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong. (Baca: Beredar Nama-Nama Kandidat Menteri Jokowi, Wakil Nasdem dan Golkar Masuk)

Komisi Pemilihan Umum RI menetapkan, Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden RI periode 2014-2019, mengalahkan calon lainnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, hasil Pemilu Presiden 9 Juli 2014 silam.

Pasangan nomor urut (1) Prabowo-Hatta mendapatkan 62.576.444 suara atau 46,85 persen, sedangkan pasangan nomor urut (2) Jokowi-JK memperoleh 70.997.851 suara, atau 53,15 persen suara. Terdapat selisih suara sebesar 8.421.389 suara, dengan total suara sah 133.574.277 suara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement