Rabu 25 Jun 2014 14:57 WIB

Ini Alasan Ulama di Madura Dukung Prabowo-Hatta

Prabowo Subianto menghadiri apel 'Ansor Serba Guna (Banser) untuk Indonesia Bangkit' di Lapangan Puri, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (24/6).
Foto: Antara
Prabowo Subianto menghadiri apel 'Ansor Serba Guna (Banser) untuk Indonesia Bangkit' di Lapangan Puri, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN - Pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Al-Hamidy KH Mohammad Rofii Baidlawi menyatakan, para ulama di Madura sepakat mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa karena beberapa pertimbangan.

Selain karena memiliki komitmen kuat untuk memperbaiki tatanan bangsa ini ke arah yang lebih baik, juga karena pasangan ini memiliki program yang sangat memihak kepada kepentingan rakyat kecil.

Dia menyatakan, ulama Pamekasan sudah mengenal Prabowo jauh sebelum yang bersangkutan berencana mencalonkan diri sebagai presiden. "Pertama kali saya bertemu Prabowo dalam acara konferensi organisasi Islam di Timur Tengah dan sejak saat itu pak Prabowo sering berkunjung ke para ulama di Madura ini," tutur Kiai Muhammad.

Usai menyampaikan sambutan, pengasuh Ponpes Al-Hamidy tersebut selanjutnya menyerahkan hadiah sebagai tali asih kepada Prabowo. Selanjutnya perwakilan ulama pondok pesantren se-Madura itu membacakan deklarasi atas dukungannya terhadap capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang dibacakan oleh pengurus Badan Silaturrahim Pondok Pesantren (Basra) Pamekasan KH Nailurrahman.

Dalam deklarasi itu, para ulama menyatakan tekad-nya akan berjuang dan mendukung pasangan calon presiden Prabowo dengan alasan karena sudah saat saat Indonesia bangkit dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Alasan kedua, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang tegas, yang bisa membawa bangsa Indonesia lebih mandiri, bebas dari intervensi pihak asing.

Ketiga, Indonesia butuh keadilan dalam banyak hal, baik dari sisi ekonomi, dan pendidikan. "Kami para ulama berkeyakinan hanya Prabowo yang akan mampu membawa perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik," kata Nailurrahman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement